SELAMAT DATANG DI CERSEXIDN CERRITA TERUPDATE DAN TERPANAS

Rabu, 06 Januari 2016

Liburan Akhir Semester

Libur akhir semester telah tiba, aku berencana menghabiskan liburanku di rumah saudara laki-laki dari ibuku
Setelah melewati 8 jam perjalanan menggunakan Bus. Hari minggu pagi aku telah berdiri di depan rumah om irvan.
Tok . tok.. tok . aku mengetuk pintu, mungkin karena kedatanganku yang terlalu pagi pintu rumah om irvan masih tertutup setelah 3 kali aku mengetuk pintu baru terdengar suara sahutan dari dalam rumah
“cari siapa yaa mas?” terdengar suara seorang wanita berwajah oriental yaang memakai daster tanpa lengan berwarna krem, yang memperlihatkan kulit mulusnya, saat melihatku berdiri di depan pintu
“ehm, saya andri tante….” belum sempat aku melanjutkan perkataanku,
terdengar suara tante mita istri om irvan yang memang berdara chinese monado memotong
“andri anaknya mbak heni itu ya, tumben main kesini, udah gede lagi, makin ganteng aja” suara tante mita nyerocos senang melihat kedatanganku
“iya tan, mumpung dapet libur lumayan lama, oh iya om irvannya mana tante” kataku,
mataku melotot melihat buah dada tante mita bergoyang-goyang bebas saat tertawa, mungkin tante mita tidak memakai bra saat tidur.
“waduh om irvanmu lagi ngurusin bisnis keluar kota ndri.. nanti sore tante juga nyusul kesana. kebutulan ada kamu, bisa tante titip jagain rumah sama nemenin dita dan fina dirumah” kata tante mita
“mari masuk, kamu pasti capek setelah perjalanan jauh” sambung tante mita sambil membuka pintu lebih lebar mempersilakan aku masuk,
aku duduk diruang tamu ditemani tante mita yang menanyakan keadaan keluargaku
“tante kamar mandinya dimana? andri mau mandi dulu” tanyaku ke tante mita
aku pun mandi untuk melepaskan lelah, tiba-tiba kamar mandi terbuka seorang cewek berdiri didepan pintu dengan wajah sedikit memerah melihat batang kontiku setengah menegang.
“aduh maaf. aku gak tau ada orang di kamar mandi” kata cewek amoy berkulit putih, dan langsung menutup pintu kamar mandi dengan wajah malu.
“goblok banget, kenapa aku lupa ngunci pintu kamar mandi” batinku setelah kejadian barusan
“mungkin itu tadi si dita, wew sekarang toketnya gede”
siangnya aku makan bertiga dengan tante mita, dita dan fina. terlihat jelas ada kecanggungan antara aku dan dita setelah kejadian di kamar mandi tadi pagi
dita yang baru naik ke kelas 2 SMA, berkulit putih dengan tonjolan toket yang lumayan gede untuk ukuran anak seumurannya sementara fina yang baru kelas 3 SMP berkulit sedikit lebih hitam, dengan toket yang baru tumbuh, tapi berwajah lebih cantik dari kakaknya
malamnya ternyata hujan turun dengan cukup deras, di dalam rumah yang gelap karena listrik padam hanya ada aku, dita dan fina setelah tadi sore tante mita berangkat menyusul om irvan
“kak tidurnya bertiga aja ya, aku sama kak dita takut nih” kata fina kepadaku
aku jadi tidak bisa tidur karena disamping kanan dan kiriku ada 2 bidadari cantik.. dita tidur miring membelakangiku dan si fina tidur telentang di samping kananku
saat dita membalikkan badan tangannya pas mendarat di atas kontiku, yang membuat kontiku menegang. pelan-pelan aku meletakkan tangannya diatas toket sekelnya
aku memberanikan diri sedikit meremasnya, tampaknya dita tidur nyenyak sekali
tanganku semakin gencar meremas, berpindah diantara kedua toket dita.. ku dekatkan bibirku, ku kecup lembut bibir dita yang masih tertidur.. lidahku berusaha menyusup ke dalam mulutnya, tanganku menyusup ke dalam baju dita meremas payudara dita. “eeehhhm” lenguhan dita saat aku memilin putingnya
“kak apa yang kam …” aku langsung mendekap mulut dita “sssstt, tar fina bangun” kataku masih sibuk meremas toket dita, “mmmmhhh.. uuuhhhhh” lenguh dan rintihan dita yang tertahan dekapam tanganku.. sementara tanganku yang satunya masih gencar meremas dam memilin kedua toket dita.
dita menggigit bibirnya untuk menahan suara rintihannya saat kedua tanganku meremas kedua toketnya
aku mendekatkan wajahku kembali melumat habis bibirnya.. yang disambut dengan dita yang membuka bibirnya mempersilahkan lidahku bermain-main di rongga mulutnya
saat dita sibuk membalas lumatanku aku perlahan menyingkap baju dan bra yang dipakai dita untuk mempermudah akses tanganku di toket sekelnya
“toketmu seksi banget dit, putingmu bikin ngaceng” kataku melihat tubuh seperempat telanjang dita
“kak jangan kak, aku ini kan.. uuuhhhhmmmm” dita tidak bisa melanjutkan kalimatnya saat aku mempermainkan kedua puting pink dita
“orang kamu merintih keenakan gitu kok bilang jangan” ucapku tak menghentikan aktifitas tanganku
“aaaarrrrrgggg” dita menjerit saat aku menarik putingnya sedikit keras
“kamu berisik juga yaa ternyata” ejekku melihat dita terus merintih menerima permainan tanganku
“putingmu udah keras banget ni, boleh donk aku cium” tanpa menunggu jawaban aku langsung melahap rakus puting pink kecoklatan dita, yang membuat rintihan dita semakin keras.
“jangan keras-keras sayang, nanti fina bangun” ucapku diselah lumatanku di atas toketnya, tak lupa juga aku meninggalkan banyak bekas merah cupangan seakan memberi tanda kalo toket dita properti pribadi milikku.. aku kembali memagut bibir kenyal dita, yang di sambut dengan lebih ganas olehnya
kami berdua sedikit kaget dan sontak menghentikan aktifitas kami saat terdengar suara dari fina yang ternyata hanya merubah posisi tidurnya
“dita pasti sering gini ya sama cowoknya? toket dita juga pasti sering diremas? cowok dita pasti suka netek puting pink dita ya?” tanyaku berbisik di telingga dita disela jilatan-jilatanku di telinganya..
“jawab donk dita sayang” tanyaku lagi saat hanya mendengar erangan dari mulut dita
“eng.. enggakk kak.. uuhhhmm , kakak yang pertama netek susu dita” jawab dita di selingi lenguhannya
“panggil sayang donk” godaku lagi sambil tanganku mengelus perutnya dan perlahan menyusup ke dalam celana dita
tangan dita menahan tanganku mencoba menghentikan penjelajahan tanganku
perlahan tangan dita melemas saat aku menjilati telinganya
tangan dita masih memegang lenganku tapi tidak berusaha menariknya keluar dari dalam celananya
“udah basah banget ya ternyata” kataku saat mengetahui ternyata celana dalam dita sudah sangat basah
clookk… cloookk.. clookkk bunyi tanganku terkena cairan saat aku mempercepat tanganku di dalam celana dita
“aaahhh.. ahhh.. oohhhh” erangan dita semakin menjadi “aaaahhhhhmmm” suara erangan dita dengan punggung yang melengkung seperti busur, sedikit tertahan saat dia menggigit ujung bantalnya..
saat aku memberikan orgasme pertama untuk dita malam ini, diiringi dengan cairan Big O dita yang membasahi tanganku
“kamu cantik banget tadi sumpah” kataku sambil mencium dita yang masih lemas
kini tak ada sehelai benangpun yang melekat di tubuh kami berdua
aku mulai menuntun tangan dita untuk menggenggam batang kontiku yang sudah tegang dari tadi.. mengarahkan tangan dita membuat gerakan mengocok di batang kontiku reflek dita langsung mendekatkan wajahnya dan mulai mengoral kontiku
dita cepat menguasai tugas barunya, membuatku hampir ngecroot dimulutnya
aku menarik penisku dan mulai memposisikan kaki dita seperti huruf M yang membuat memek tembeb berbulu tipis milik dita terpampang jelas.. setelah mengecup dan menjilat memek dita sebentar.. aku mulai mengarahkan ujung kontiku ke belahan memek dita yang sangat sempit
“kak pelan-pelan ya, ini yang pertama buat dita” kata dita dengan mata sayu, yang hanya aku jawab hanya dengan anggukan kepala
aku menggenggam kontiku dan mulai memasukan ke memek sempit perawan dita
terlihat alis dita mengernyit dan ada air mata yang meleleh dari sudut matanya
“sakit ya sayang? tahan sebentar ya, ini mau aku masukin” kataku yang dijawab dengan anggukan kepala dita
aku melumat lembut bibinya, saat dita mulai menikmati lumatanku..
“aaaarrrrggghh.. sakit” jerit dita tertahan bibirku yang diiringi air mata yang meleleh dari sudut matanya sekali lagi
akhirnya dengan satu sontekan keras aku berhasil membobol keperawan sepupuku yang cantik ini meskipun harus mengorbankan bibirku di gigit hingga berdarah oleh dita
aku mendiamkan sebentar kontiku agar dita terbiasa
“tahan sayang, mulai aku gerakin. kamu tahan ya, pertamanya sakit. tapi lama kelamaan enak kok” aku pun mulai memaju-mundurkan kontiku
“sakit kak” kata dita
“panggil sayang donk”kata ku
“tahan, sebentar lagi enak kok”
5 menit kemudian dita mulai merintih keenakan
aku pun semakin gencar memompa memek dita, memek sempit milik dita seakan mencengkram batang kontiku
kamipun mencoba doggy style dengan dita, tangan kananku menarik pundak dita membuat posisi tubuh dita sedikit menegak dan akupun mempercepat tusukan kontiku vmembuat dita merintuh meracau keenakan..
“aarrgghh.. ahhh.. emmmhh, kaakkkk akkuuhhh mauuhh pipiisss lagi” mendengar teriakan dita aku semakin mempercepat sodokanku.. aku pun berhasil memberikan orgasme kedua untuk dita.. cairan kenikmatan bercampur darah membasahi kontiku berototku
dita lemas meletakan kepalanya di atas kasur
aku merasakan ada sepasang mata yang sedang mengawasi kami..
“aahh shit.. kenapa aku lupa kalo ada fina disini” umpatku dalam hati saat melihat fina hanya pura-pura tidur
“udah kepalang tangging, lanjutin aja deh” kataku..
aku pun mulai menata posisi tubuh dita.. aku membiarkan dia tengkurap dan langsung meluruskan kakinya.. posisi seperti ini membuat memek semakin mencengkram kontiku dita mulai merintih mengerang melenguh keenakan saat aku kembali memompa memek sempit tembebnya
“aahhh.. ahhhh, kak.. akuhh maauhh keleeuar lagi sayang”
“tungguhh sebentar sayang kita keluar bareng” kataku mempercepat pompa’an kontiku di memek dita
“aaaahhh.. ahhh.. crroootttt.. crooooottt.. crooottt” aku menembakan pejuku ke rahim dita.. aku dan dita orgasme bersama.. orgasme ke 3 dita malem ini
aku pun rebahan lemas diatas tubuh telanjang dita dengan batang konti yang masih menancap di memek dita
mataku menatap ke arah fina.. yang ternyata juga sedang menatapku, aku bisa melihat wajah fina memerah menahan nafsu dengan bantuan cahaya bulan
Hujan telah cukup lama berhenti.. Lampu pun kini telah menyala lagi
Persenggamaanku dengan Dita yang dahsyat membuat kami berdua lupa kalo disamping kami ada adik Dita yang bernama Fina
Setelah beristirahat cukup lama Dita beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badan, meninggalkan ku hanya berdua dengan Fina yang aku tahu hanya berpura-pura tidur disampingku
“Sepertinya Dita tidak tahu Fina tadi melihat apa yang kami lakukan” batinku
Perlahan tubuhku yang masih telanjang sedari tadi beranjak mendekati Fina yang masih berpura-pura tidur.
“Fina” bisikku perlahan sambil membelai lembut pipi tirusnya, tanpa mendapat jawaban keluar dari mulut mungil Fina
Aku yang tahu Fina sekarang hanya berpura-pura tidur dan aku juga tadi melihat Fina sangat terangsang melihat aku ngentotin dita kakaknya perlahan-lahan membelai perutnya
Hanya terdengar erangan lirih saat tanganku membelai lembut perutnya yang masih terbungkus kaos bergambar hello kittynya. Perlahan belaian tanganku menyusup ke dalam kaosnya, belaianku mulai naik ke arah teteknya yang baru tumbuh
“uuuhhhhh” lenguhannya semakin keras saat aku memainkan puting kecilnya.
Tetek Fina masih sangat kecil, bahkan aku tidak bisa meremasnya. Cukup lama aku memilin dan menarik lembut putting kecilnya, permainan tanganku membuat putingnya mencuat mengeras di atas tetek kecilnya
Tangannya menahan saat aku berusaha menyingkapkan kaosnya ke atas. Menolak padahal sebenernya dia menyukainya. Erangan dan lenguhannya menandakan dia menyukainya
“kakak tahu kok kalo Fina tadi melihat apa yang kakak sama kak dita lakuin” kataku saat matanya sayu mentapku masih degan tangan masih memegang erat ujung bajunya
Aku mulai mencium bibir mungilnya, cukup lama sampai fina mulai membalas ciumanku meskipun agak canggung. Membuatku semakin bernafsu karena itu menandakan saat ini pertama kalinya dia berciuman dengan cowok
Tangannya mulai melemas saat aku mengajarinya frenckiss. Aku pun berhasil menyingkap kaosnya tanpa sepengetahuannya yang terlalu asik menyambut ciumanku. Dan fina pun tidak berusaha menurunkan kembali kaosnya. Sepertinya nafsu semakin menguasainya menerima ciuman dan permainan tanganku di tetek kecilnya
“Fina suka kakak cium?” tanyaku sambil memundurkan kepalaku, Fina memajukan kepalanya enggan melepas ciuman kami
“Jawab dulu donk”
hanya terdengar jawaban mengiyakan yang samar tertutup rintihannya karena tanganku masih bermain-main dengan putingnya
“Kalo suka, boleh donk kakak kapan aja cium Fina, maenin teteknya Fina?”
“Iya kak, boleh”
“Dan cuma kakak yang boleh cium Fina, Cuma kakak yang boleh maenin teteknya Fina?” tanyaku sekali lagi sambil mulai menggosok-gosokan kontiku ke kaki kecilnya. Membuat batang kontiku semakin menegang
“Iya Cuma kakak yang boleh” jawabnya tanpa berpikir panjang, karena memang dia sangat menyukainya
“Boleh apa?”
“Cuma kakak yang boleh cium Fina, Cuma kakak yang boleh maenin tetek Fina, Fina milik kakak” wajahnya yang memang dari tadi memerah semakin memerah saat mengatakan itu
Kembali kami berciuman
Aku memujinya karena sekarang Fina semakin mahir berciuman.. setelah mengecup lembut bibirnya ciumanku perlahan turun ke lehernya member cupangan kecil disitu dan semakin turun ke teteknya. Aku menatap tajam teteknya
“malu kak, jangan diliatin gitu donk”
Tidak memperdulikan perkataannya aku mulai mendekatkan bibirku mencium putingnya yang mengeras, menjilat dan menggigit lembut putting kecilnya
“uuuhhh kak geli”
“geli tapi enak kan?” kataku disela kegiatan bibirku di teteknya
Fina semakin menggerang dan mengeluh keenakan
Dengan masih menciummi kedua putting kecilnya tanganku perlahan membelai perutnya dan turun menyusup ke dalam celana pendek berwarna pink Fina. Mulai mengelus lembut memek Fina yang masih sangat sempit, dengan telunjuk dan jari manis aku membuka bibir memek Fina. Mencari biji kacang yang tersembunyi di bawahnya dan mulai memainkannya dengan jari tengahku
“uuuuhhhmmm geli kak… eeennnnaaakkk kak.. iya disitu enak kak… terrruusssiin kak” teriak Fina keenakan semakin mengangkangkan kedua kakinya. Ternyata Fina lebih berisik dari Dita kakaknya
“kaakkkhh.. kakkk anndrriii.. Fina mau pipis”
“pipisin aja Fina sayang” kataku semakin mempercepat gerakan tanganku
“aaaaahhhhhhhh” lenguh panjang Fina menerima orgasme pertamanya, cairan orgasme Fina keluar sangat banyak membasahi tanganku
Aku berdiri dengan kedua lututku di dekat kepala Fina, kepala Fina masih memejam dengan nafas yang ngos-ngosan.. aku mulai menuntun tangan Fina mendekat ke batang kontiku yang sudah sangat menegang, mengarahkan tangan Fina menggenggam batang kontiku.
Mata Fina membuka. Fina langsung menarik tangannya kaget saat melihat di depan matanya ada konti yang besar dan berotot tergenggam tangan mungilnya. Tarikan Fina tak berhasil tertahan tanganku. Aku menuntun tangannya melakukan gerakan mengocok di kontiku, tak butuh waktu lama Fina mulai menggerakan sendiri tangannya. Tanganku pun kembali memainkan putting dan memek fina
Melihatku keenakan Fina semakin asik mengocok batang kontiku yang menegang, meremasnya lembut. Membuat gerakan mengocok cepat dan pelan berselingan, membuatku semakin keenakan.
“kak tangan Fina capek nih” katanya kecapekan mengocok penisku
“kalo capek ganti pake mulut aja Fina”
“ih, jorok ah. itukan buat pipis”
“coba dulu donk, tar fina pasti suka” kataku membujuknya
Setelah membujuk cukup lama Fina akhirnya mau mencoba. Perlahan fina mulai mendekatkan kepalanya dan mengecup kecil palkonku yang besar.
“asin kak rasanya” kata Fina sambil tersenyum kepadaku, setelah mencoba menjilat kontiku dan langsung melanjutkan mencium dan menjilat kontiku yang membuatku mengerang tertahan.
Membayangkan fina yang masuk duduk di kelas 3 smp bermain dengan kontiku sambil tertawa lucu semakin membuatku bernafsu
Aku membiarkan Fina bermain sesukanya dengan kontiku agar dia tidak kapok. Dan tentunya sambil mengajarinya
“Fina dimasukin donk, bayangin kalo itunya kakak lollipop” kataku mengajarinya
Perlahan Fina membuka mulutnya lebar-lebar., sepertinya kontiku terlalu besar untuk mulut mungilnya. Ngilu rasanya saat ujung kontiku tergesek bibir tipis Fina saat berusaha melahap kontiku
“kak gede banget, Fina buka mulut lebar-lebar baru bisa masuk segini” gumam Fina tak jelas saat mulut mungilnya berhasil melap separuh ujung kontiku
“Fina! Kak Andri!” terdengar suara teriakan kaget dari arah pintu kamar
Aku dan Fina yang masih melahap setengah ujung kontiku sontak menoleh untuk melihat siapa yang bersuara
Terlihat Dita dengan rambut masih basah hanya berbalut handuk kecil yang hanya bisa sedikit menutupi tubuh molek dan mulusnya dengan mata membelalak kaget berdiri di depan pintu
“Fina, ayo cepet rapiin bajumu dan kak andri balik aja deh ke kamar” Suara Dita tidak terlalu keras mungkin karena takut menggagetkan tetangga
“huh” terdengar jawaban dari mulut Fina setelah melepaskan lahapannya ke kontiku.
Tapi tetap saja dia merapikan bajunya dan langsung masuk kedalam selimut setelah melotot ke kakaknya dengan wajah kesal
Aku pun perlahan mengumpulkan bajuku tanpa memakainya berjalan perlahan keluar dari kamar
“kak fina masih kecil . Udah sama Dita masa masih kurang sih sayang” katanya berbisik saat aku lewat di sampingnya, dan langsung mengucup pipiku
Di sudut mataku aku melihat Fina melotot kesal ke kakaknya, cemburu melihat kakaknya mengecup pipiku.
Sudah 4 hari aku menghabiskan liburan di rumah om irvan
Selama beberapa hari ini aku tidak bisa ngentotin Dita “memek Dita masih perih sayang, gak liat apa jalanku masih sedikit ngangkang gini” kata Dita kepadaku. Dan aku memang melihat Dita jalannya masih sedikit mengakang, tapi Dita tidak melarangku bermain dengan Toket sekelnya selama tidak ada Fina di dekat kami, bahkan dia juga tidak menolak saat aku memintanya mengocok dan mengoral kontiku. Kami melakukannya dimana pun, di dapur, di meja makan, di ruang tamu. Dengan satu syarat tidak ada Fina
Sementara Fina setiap makan selalu duduk sangat dekat denganku, tangannya selalu meremas kontiku dari luar celana walaupun ada Dita kakaknya makan di dekatnya.. selama beberapa hari ini Dita memang tidak membiarkan Fina hanya berduaan saja denganku. Saat tidur pun Dita mengunci kamar tidur Fina dari luar agar Fina tidak bisa ke kamarku
Hari ini Fina terlihat lebih kesal dari biasanya karena nanti sore om irvan dan tante mita pulang.
Setelah makan siang Fina langsung masuk dan menutup pintu kamarnya
** Dikamar tamu yang aku tempati**
Setelah makan aku rebahan di kamarku sambil bersms ria dengan teman-teman sekolahku
“kak nanti sore mama papa pulang” kata Dita setelah masuk ke kamarku
“iya aku udah tau”
“Dita pengen sayang” katanya manja sambil mengelus kontiku yang masih tertutup celana boxerku, membuat kontiku setengah menegang
“bukannya memekmu masih perih”
“perih dikit sih, tapi kalo mama papa dah pulang gak ada kesempatan lagi”
Dita langsung membuka kaos dan celana pendeknya sambil menggodaku dan langsung menerkamku.
Cukup lama aku ngentotin Dita, mencoba berbagai gaya berbeda. Saat kami mencoba WOT yang membuat Dita semakin blingsatan di sudut mataku aku melihat Fina membuka pintu dan mengintip kegiatan kami berdua. Matanya melotot kesal ke Dita kakaknya, tapi tetap tersenyum manis saat melihatku “memang Fina lebih cantik dari Dita, tapi sayangnya belum ada tonjolan sama sekali” batinku membiarkan Dita bergerak liar diatasku. Sekitar 45 menit aku ngentotin Dita, membawa Dita merasakan surga dunia 5 kali.
“kakaknya nafsunya gede, adiknya malah lebih gede.. ada ama kakak hyper semua nih” batinku setelah Dina keluar dari kamarku “ jangan jangan tante hyper juga” batinku membayangkan tante mila istri omku yang masih sangat seksi, walaupun umurny menginjak 40, terlihat lebih cantik bahkan lebih menggarirahkan dari Dita anaknya.
“Siapa Dit?” tanyaku setelah melihat Dita menutup telepon
Sore ini kami bertiga menonton TV bersama. Fina masih tetap selalu menempel denganku, duduk sambil bersandar di dadaku tidak memperdulikan kakaknya. Saat kami asik menonton TV tiba-tiba telepon rumah berbunyi
“dari mama kak” kata dita kembali duduk
“kenapa?”
“mama bilang kalo pulangnya di undur 1 minggu lagi, urusan bisnis papa belum selesai”
Fina tersenyum sambil menatapku dengan dita bergantian, matanya memancarkan cahaya aneh setelah mendengar kabar tersebut
Aku pun tersenyum di dalam hati bisa menikmati tubuh dita sepuas-puasnya, dan otak pun mulai mencari cara agar Dita memperbolehkan aku ngentotin Fina adiknya.

0 komentar:

Posting Komentar