SELAMAT DATANG DI CERSEXIDN CERRITA TERUPDATE DAN TERPANAS

Senin, 28 Agustus 2017

Pijat Plus-Plus Setelah Capek Kerja Seharian





Badan terasa lelah habis ada kerjaan dikantor yang membuat pikiran penat, untuk itu saya berfikir untuk merilekskan badan saya di tempat panti pijat plus di kawasan Jakarta, untuk memilih tempat panti pijet yang special saya menuju kesebuah tempat dimana panti pijet tersebut dengan dengan warung makan, enaknya gini, habis dipijet badan terasa bugar apabila langsung makan , menurutku begitu.

kemudian tidak lama lagi saya bergegas masuk ke tempat panti pijet yang saya pilih, disambut oleh beberapa wanita cantik yang memakai celana gemes, langsung saja menuju ke resepsionisnya, Saya pesan Mbak Sxx ke Mbak Axx (resepsionisnya),

kemudian saya dipersilakan ke kamar VIP 304, berarti saya naik ke lantai 3, dengan kondisi kamar seperti di atas. Setelah masuk kamar yang telah disediakan, akupun langsung mencopot semua baju dan celana kecuali CD saya, untuk segera dipijet oleh wanita yang saya pilih,

“Selamat siang Pak”, sapa Mbak Sxx.
“Siang”, jawabku.
“Mau minum apa Pak?”, tanyanya.

“Teh plus krem panas tanpa gula!” kemudian dia pergi ke pesawat telepon di luar ruangan, dan kembali ke kamar lagi. Saat aku akan naik ke tempat tidur..

“Pakai krem nggak Pak?” tanya Mbak Sxx.
“Pakai!” jawabku singkat.
“Kalau gitu sekalian dilepas aja CD-nya nanti kena krem”, kata Mbak Sxx.

Karena sudah telanjur tidur telungkup dengan kaki rapat, “Tolong dong lepasin!”, seruku. Kan malu belum kenal udah mau lihat rudal mengkeret aja, jadi sambil tidur, CD-ku diplorotin sama dia, tentunya dengan melebarkan sedikit kakiku.

“Mbak AC-nya boleh nggak dimatiin aja, soalnya saya nggak kuat dingin?” Ini trikku karena dia pasti kepanasan, bayangin saja dia jalan sana-sini, mijat, pakai baju komplit, paling tidak blazer akan di lepas, dan tinggal kaos tanpa lengan (bahkan Mbak Soxx, kaos tanpa lengannya di angkat hingga bawah bra 42FF-nya). Jangan lupa letakkan rudal pada posisi yang aman, bila sewaktu-waktu berubah ukuran, tidak sakit.

Mulailah pijat tanpa krem ke seluruh tubuhku, dimulai dari telapak kaki, betis, paha, pantat, pinggang, punggung. Karena letak kedua kakiku agak rapat, saat dia memijat bagian telapak kaki, otomatis kakiku tertarik dengan sendirinya masing-masing terbawa ke tepi tempat tidur sehingga posisi kakiku terbuka lebar (akhirnya aku tahu maksud posisi ini untuk dapat memijat bagian dalam pahaku, menyenggol biji sedikit).

Saat memijat punggung dia naik ke tempat tidur dengan menduduki pantatku, dan paha bagian dalamnya menyentuh pinggangku, terasa dingin dan halus. Hasil sensor pantatku mengatakan bahwa dia menggunakan celana ketat hingga pangkal paha.

Saat tangannya mendorong dari pinggang ke pundak, otomatis posisinya agak menunduk, terasa ada dua hal yang membuat sensor probe-ku over range. Pertama, itu payudara 38D menyentuh punggung, walau masih dibungkus bra dan kaos ada rasa kenyal gimana gitu.

Kedua, Saat diduduki pasti daerah lobang pantat dia kan yang nempel di pantatku, nah saat dia menunduk otomatis daging vagina yang tembem seperti tutup bagasi VW Kodok-ku menyentuh pantatku dan ada rasa seperti kedutan, mungkin karena dia tekan pundakku sehingga tumpuannya ada di tutup bagasi itu.

Hingga akhirnya memijat bagian lipatan paha dalam yang kadang-kadang ujung jarinya menyentuh rambut di sekitar biji (kalau aku bilang sih bukan pijat plus tapi sentuhan atau lebih halus lagi. Padahal belum pakai krem, kalau dia sebelum melakukan ini dia bilangPunten, maka lain kali kalau ke sini lagi, aku langsung order banyakin Puntennya saja, sayang dia nggak bilang).

Untuk ukuran pria normal, digituin sih ya pasti kemaluanku bangun, ibarat dongkrak mobil, otomatis pantat keangkat, karena volume kemaluan terisi penuh, untung sudah pada posisi, coba kalau lagi ketekuk, pasti tuh pantat lebih tinggi lagi ngangkatnya.

Lama nggak ngobrol, hanya mendengarkan musik sayup-sayup, dan nampaknya dia sudah menguasai keadaan-aman terkendali (lihat pantatku kadang naik dan merasakan pangkal kemaluanku keras saat pijat dekat biji tadi), keluarlah pertanyaan standar PPT.

“Ke sini sama teman Pak?” tanya Mbak Sxx.
“Nggak” jawabku.
“Sudah pernah ke sini?”
“Sudah..” agak berbohong, biar aku tahu servicenya nanti seperti apa, soalnya sesama WP mereka juga bersaing baik wajah, teknik, dan lain-lain.
“Dengan siapa Pak?”
“Wah aku lupa namanya, nggak ngingetin sih!” jawabku. Kalau kamu jawab nama WP-nya nanti dia akan tanya diservice apa aja, bayar berapa dan lain-lain.
“Berarti sering dong Pak”,
“Nggak juga, asalnya dari mana Mbak?” tanyaku.
“Bandung”, pembicaraan terhenti.

Dia mulai memijat dengan krem yang cukup banyak (ini pijat plus apa lulur krem) semuanya dari arah bawah ke atas (mungkin maksudnya ke arah jantung, agar peredaran darah lancar, nah bisa bayangkan peredaran darah lancar, kemaluan jadi keras, apa nggak tinggal muncrat saja) tapi teknik pijatnya cukup baik (menurutku) pada daerah tanpa titik rangsang dia akan tekan,

tapi bila di daerah titik rangsang berubah tekanannya (bukan pijat tapi sentuhan) bayangkan aku dibikin tegang-nggak-tegang-nggak dan seterusnya, disinilah seninya seks, kalau cuma masukin – muncrat – tidur ngorok nggak ada seni, hanya kewajiban memenuhi kebutuhan.

Urutan pijat plus dengan krem dilakukan sama seperti tanpa krem, hanya saat dia mulai ke daerah pantat, dia ada di sisi kiriku dekat pinggang, dengan usapan dari paha luar ditarik ke atas masuk antara biji dan paha dalam mengitari lubang anus (yang terkadang sengaja disentuh) dengan kedua tangan secara bergantian, otomatis pantatku naik lagi, pindah ke betis, terus kembali ke pantat lagi (dalam hatiku harus sabar nih,

bayangin coba kamu dirangsang terus dicuekin, dirangsang turus di cuekin dan seterusnya), pantas memang lobang pantat itu enak kok kalau dielus-elus, nggak pria atau wanita sama saja, apalagi di masukin. Kemudian dia pindah ke sisi kanan, kembali aku di rangsang terus di cuekin (memijat di tempat lain tanpa menghiraukan rudal yang sudah tanggung), di rangsang terus di cuekin dan seterusnya).

Setelah tahu bahwa kemaluanku keras (dengan menyentuh pangkal kemaluanku dia tahu kalau aku sudah ereksi) berarti aman terkendali, sebab kalau nggak bangun berarti dia harus bersusah payah untuk membangunkan agar dapat tip khusus. Dia pindah memijatnya ke pundak terus ke pinggang terus tangan (benar-benar dibuat kesal nih kemaluanku).

Untuk pinggang dia tidak menduduki pantatku lagi, karena banyak krem, takut bajunya kotor (sebelumnya aku protes kok nggak seperti tadi mijatnya?). Setelah itu dia kembali lagi ke pantat dan melakukan pijatan seperti tadi lagi, terpaksa aku protes keras.

“Teteh! (kakak; bahasa Sunda) tolong dong jangan dibikin pusing nih!” kataku.
“Memangnya kenapa, Pak?” tanyanya.
“Itu mijatnya bikin pusing nih”,
“Ya udah Bapak diam saja, ikutin saja yah!”
“Ya sudah”,
“Tetapi nanti tip-nya spesial ya Pak!” tuh kan benar.

Disinilah triknya saat kita lagi butuh banget, dia memberikan penawarannya, memang hampir semua WP berusaha mati-matian secara singkat dan seksama membuat kita tegang dan bikin pusing, yang akhirnya kalau sudah nggak kuat akan mengeluarkan work-order.

“Berapa spesialnya?” kataku lagi.
“Biasanya $100”,

“Ya sudah”, tanpa merinci lagi work-order seperti apa yang akan dia lakukan (soalnya aku belum tahu) lebih gila lagi aku belum tahu apakah di dompet ada $175 ($75 kamar $100 tip) dan seingatku cash only.

Disinilah kelakuan para pria, di otak kepalanya yang lebih besar bisa dikalahkan dengan isi kepala bawahnya yang cenderung lebih kecil tapi bisa bikin kepala bagian atas tips buat para wanita.

Mulailah dia meraba dengan menambah krem tadi dengan baby oil (mungkin, soalnya rasanya lebih cair) di bagian pantat, terus meraba dengan ketajaman kukunya dia menyisir (bahasa kasarnya digaruk, tapi lembuut banget) rambut sekitar biji ke arah anus. Wah, volume darah di kemaluanku semakin penuh dan pantat ke angkat sebatas kemaluan, biar nggak ketindihan badanku.

Tahu kalau ada celah kiri antara kemaluanku dengan pangkal paha tangannya masuk dan mengelus secara perlahan bagian paha, yah naik lagi pantatku, diulangi lagi celah kanan, yah naik lagi pantatku, pijat plus lagi sekitar lubang anus, yah naik lagi pantatku, hingga posisi badanku tertumpu pada lutut kaki dan siku tangan dan muka menancap di bantal. Sensasinya, jangan anggap enteng.

Kucoba mengeluarkan kepalaku dari bantal dan melirik ke belakang, wah ternyata dia duduk dengan posisi mengangkang spt huruf M, kan benar pakai celana pendek ketat sebatas paha, tapi kelihatan mblendug-nya persis seperti tutup bagasi VW-ku. Aku mencoba meraih tutup bagasi itu, tapi kuurungkan, karena ini pertama kali aku ketemu dia.

Akhirnya dapat juga yang dia cari, memijat kemaluanku secara perlahan sekali lagi perlahan, seperti menimang rudal nuklir takut meledak, dengan sangat pelan tangannya ditarik sehingga hanya bagian ujung jari-jari ke arah anus seolah-olah takut kemaluanku jatuh, tangan berputar sesuai dengan bongkahan pantat, jari tangan kiri ke arah kiri dan jari tangan kanan ke arah kanan,

saat ini kalau kemaluanku tidak sehat pasti jatuh (ereksi 60%-80%), tetapi yang terjadi antara kemaluan dengan badan seperti garis yang tidak bersinggungan kata geometri, keras sekali, (setelah tegang, aku bilang sama Teteh bahwa apakah tamu Teteh pijat plus seperti itu apa tegang semua, atau bila orang impoten apakah bisa ereksi, soalnya di atas kepalaku sudah banyak bintang kecil-kecil alias pusing).

Akhirnya aku berkata, “Teteh, aku sudah nggak tahan keluarin aja!”

Tangan kanannya menggenggam kemaluanku dengan lembut (tanpa tekanan dan banyak baby oil-nya) memutar kepala kemaluan dengan jari-jarinya, genggam batang, maju mundur, sementara tangan kiri menusuk anus, kadang meraba rambut di sekitar anus, begitu berulang-ulang, hingga sperma akan keluar.

Kira-kira dalam perjalanan di tengah batang kemaluan, eh dipijat sekuatnya kemaluanku, otomatis aku bergetar (over vibration), tak berapa lama dilepas, ya muncrat cairan dari kemaluanku dengan tekanan yang kuat dan nyaris mengenai daguku. Setelah tekanan cairanku turun, otomatis badanku ambruk seperti hidrolik saja atau mesin yang shut-down.

Si Teteh membersihkan tangannya yang belepotan baby oil plus krem plus cairanku dengan kain sprei, dan melanjutkan memijat. Aduh enak lho rasanya, setelah ejakulasi dipijatin, rasanya seperti habis lari dikejar anjing terus selamat lompat pagar.

“Pak sekarang bagian depannya” tanya Teteh. Aku membalikkan badanku, terlihat kemaluanku mengkerut kembali seperti semula, dan Teteh mulai memijat, seperti urutan saat aku telungkup.
“Pak perutnya di urut nggak?” tanya Teteh. Aku menggangguk saja, sepertinya capai banget, dia tersenyum saja melihat aku kelenger.

“Kenapa ketawa?” tanyaku.
“Nggak, itu keluarnya banyak banget dan itunya keras banget”,
“Kamu bisa saja nyanjung, entar, kutambah nih tip-nya”, candaku.

“Pak ini mau dikeluarin lagi?” tanpa sadar saat urut, rupanya perutku ditarik dari bawah ke atas (mungkin karena gravitasi, perutku buncit jadi turun sehingga perlu ditarik ke atas) tapi saat ditarik, ujung jari menyentuh kemaluanku. Ya, tegang lagi. Aku tidak menjawab, hanya mengangguk sambil memberikan senyum (yang paling manis dari yang kupunya).

Cuma karena posisi telentang jadi mengurutnya (bukan sortir) digenggam dari bawah ke arah atas sambil diputar dengan telapak tangan menyentuh ujung kemaluan, karena tadi sudah keluar. Jadi sekarang agak lama, tapi dengan keahliannya, tangan kanan mengurut kemaluan, tangan kiri meraba biji hingga menyisir rambut sekitar anus, dan akhirnya keluar juga cairanku.

“Pak permisi keluar dulu, cuci tangan”, aku mengangguk saja.

Gila 1 jam 20 menit, aku segera pakai kimono dan menuju kamar mandi, dan pakai baju, karena masih ada waktu aku sempatkan mengobrol.

“Teteh liburnya hari apa?” tanyaku.
“Hari Jumat, kenapa tanya libur segala, mau ke sini lagi?”
“Nggak kalau ada temanku mau ke sini kan jadi tahu.”
“Bapak orangnya baik deh”,

“Oh iya uang tip-nya belum yah, pantes kamu nyanjung terus”, candaku sambil memberikan $100-ku sambil kulihat masih ada selembar lagi berarti selamatlah aku nanti diresepsionis, artinya kan nggak dikejar pengaman PPT.

“Benar Pak, biasanya tamu suka meraba-raba, pegang sana sini, akunya yah belum tahu aja. Semua pria itu bajingan. Kata bokap tetangga temanku nasehatin anak perawannya, kucing itu kalau diberi ikan kadang pura-pura ngambil dikit, tapi kalau nggak ada orang (ada kesempatan) yang diambil ayam seekor, dasar perempuan kaya bola, jauh dikejar, dekat ditendang.”

“Ya sudah, nih uang tip-nya, makasih ya Teteh”, sambil kucium tangannya.

Sekilas kulihat bulu tangannya merinding.

“Kenapa merinding?”
“Nggak, Bapak memperlakukan WP koq kayak gitu sih”,
“Kamu manusia kan, saya juga gitu, dan saya benar-benar puas”,
“Pak ke sini lagi yah!”
“Nggak janji yah!”

Tahu nggak, aku melakukan itu semua, ya memberikan preview yang baik agar kalau ke sini lagi dapat yang lebih, pakai ilmu kucing dong.

“Ya udah, terima kasih Teh”, dibukanya kain penutup pintu, langsung aku pergi ke resepsionis.
“Makasih Mbak Ajxx”, sapaku.
“Sama-sama Pak”, jawabnya.

Tiba-tiba.., “Lho, elu Bud”, tanya suara dari belakangku.

“Eh, iya Fexx, kok kamu di sini?”
“Iya gue lagi nunggu Sxx yang lagi kerja, abis pijat plus sama siapa lu”,
“Eh.. sama Sxx”
“Wah lu pasti pijat anus yah?” ucapnya (agak keras, sehingga pengunjung di ruang tunggu pun terdengar).

“Nggak, apaan tuh?” pura-pura bodoh, gila nih anak bikin aku malu aja.
“Ya udah sana, lu kelihatan lemes bin lapar”, katanya.

Oh ternyata dia nungguin Sxx yang td kerja denganku, aku ngeloyor sambil senyum, mudah-mudahan jari tangan si Teteh nggak dicuci biar dia pijat dengan kerak di sekitar anusku.

Kunjungi juga Videos 18+

Tukang Jamu Genit Saat Istriku Tak Ada





Tidak tahu mengapa hari ini aku bangun lebih pagi dari biasanya, padahal ini hari minggu. Istriku sudah dua hari pulang menengok orang tuanya yang sedang sakit dikampung, sedangkan pembantuku juga dari hari sabtu cuti, karena setiap akhir minggu ia pulang ke Bekasi mengunjungi keluarganya, praktis hanya tinggal aku sendiri dirumah.

Aku dan isteri belum dikaruniai anak walaupun sudah dua tahun kami menikah. Aku berjalan keluar rumah, baru jam 6.30, wah sayang sekali aku bangun terlalu pagi, padahal sepanjang minggu aku memimpikan hari minggu supaya bisa tidur siang. Akhirnya aku duduk diteras depan rumah dan membaca koran.

Lagi asyik baca koran aku mendengar bunyi bel, aku bangun untuk melihat siapa yang memencet bel pagi2 begini.Aku membuka pintu gerbang dan didepanku berdiri seorang wanita berusia kurang lebih 28 tahun dengan rambut digelung asal2an tersenyum padaku.

Wajah wanita itu cukup manis dengan pipi berisi dan kemerahan, kulit wajahnya halus sekali dan ia memakai sarung serta menggendong bakul jamu, selendang yang mengikat bakul jamunya melintang didadanya dengan ketat sehingga menojolkan payudaranya yang kulihat sungguh amat indah dan menantang,

mungkin ukurannya 36, pokoknya aku sungguh terangsang sekali dengan kemontokan tubuh wanita itu, aku melihat ada sedikit keringat didahinya, make up yang dipakainya tipis sehingga yang terlihat adalah wajah alami yang terpelihara.

“Ibu ada pak?” Tanya wanita itu. Cepat2 aku tersenyum semanis mungkin.”Wah sedang pulang kampung tuh, mbak” Jawabku sambil tersenyum genit. Tukang jamu itu kelihatan kecewa.”Memangnya istri saya suka minum jamu?” Tanyaku.”Iya…dua hari sekali saya disuruh kesini sama ibu” Katanya.

”Wah sayang sekali….tapi bagaimana kalau saya juga minum, mbak?” Aku sebenarnya tidak pernah minum jamu dan aku tak tahu jamu apa yang cocok buat laki2. Mbak itu tersenyum senang dan segera hendak menurunkan bakulnya, tapi aku buru2 menahannya.”Masuk saja mbak….jangan disini, didalam saja ya” Kataku, hatiku mengatakan tindakanku mengarahkan aku kesesuatu.

Wanita itu berjalan masuk mengikutiku. Sampai diteras ia lagi2 mau menurunkan bakulnya, tapi aku lagi2 menyuruhnya masuk kedalam ruang tamu. Ketika ia berjalan masuk tadi kuperhatikan terus bokongnya yang bergoyang2 terbungkus kain sarung ketat, aku sampai menelan ludah, bokongnya sunggu indah dan besar, tubuhnya betul2 sexy….”Saya nggak mau ada orang yang lihat saya minum jamu lho” Kataku ketika kulihat ia agak ragu masuk kedalam rumahku.

Ia terkikik lalu berjalan masuk mengikutiku dan ia segera menurunkan bakul jamunya, aku memperhatikan setiap gerakannya, oh….sungguh aku merasa terangsang sekali.”Memangnya jamu apa yang untuk laki2, mbak?” Tanyaku. Mataku tidak lepas dari belahan buah dadanya yang sesekali terkuak dan menampilkan bh warna hitam.

Kemaluanku mulai mengeras.”Maunya untuk apa pak?””Biasanya jamu apa yang diminum laki?” Tanyaku lagi.”Macam2 pak…biasanya sih jamu kuat” Jawabnya, kulihat ia mengeluarkan sapu tangan lalu mengeringkan keringat diwajahnya. Sungguh manis wajahnya.

”Kuat buat apa sih?” Tanyaku pura2. Ia melirik agak genit, mulutnya cemberut.”Ah pura2 aja bapak ini””Lho sungguh….aku kan nggak pernah ngejamu, mbak””Ah bisa aja…” Jawabnya, matanya kembali melirik, aku amkin horny.”Ya terserah mbak aja deh…aku taunya minum” Kataku. Ia lalu menuangkan entah apa aku tak tahu, dicampur2.

“Mbak…biasanya kalau minum jamu minumnya untuk apa?” Tanyaku sambil menerima gelas yang telah berisi jamu.”Ada deh….” Eiit….mulai menunjukkan hasil nih, pikirku. Kayaknya tambah genit nih si mbak.”Kasih tahu doong…” Rengekku. Ia mengerling genit lagi sambil memonyongkan mulutnya.”Yaa…tanya ibu saja ah” Jawabnya.

Aku merasakan pahit dilidahku dan aku makin memperlambat minumku, aku nggak tahan, mau muntah rasanya.”Saya mau tahunya dari mbak kok….””Yaaa…kalau perempuan ya minum jamu supaya seger, awet muda dan macem2 deh””Memangnya jamu sari rapet buat apa mbak?” Manteraku mulai keluar. Ia mendesis sambil melotot.”Hussh…kok tanya aku? Tanya ibu lho…”

“Kan pulang kampung…..aku bingung, apanya yang rapet kalo minum jamu sari rapet…nanya boleh kan?” Kataku makin genit.”Ya itunya yang jadi sempit, bukan rapet lho….” Jawabnya perlahan sekali, ia menunduk, kulihat sedikit rona merah dipipinya.”Apanya yang sempit mbak?” Kelihatannya ia mulai kesal.

“Itunya lho…tempiknya, ah sudah ah….genit amat sich” Semburnya sambil mengerling marah. Aku tersenyum lagi.”Tempik itu apa sih?” Godaku lagi.”Nggak tahu ah…sudah belum? kok lama banget minum jamu aja?””Habis pahit….mbak belum jawab pertanyaan saya”

“Tempik itu…..memek lho, masak nggak tahu sih…dasar genit bapak ini” Eh tangannya mencubit pahaku. Aku pura2 kesakitan, tanganku kuulurkan untuk membalas, ia menjerit kecil sambil cekikikan menghindari tanganku.

”Lho aku kan mau membalas, cuma nanya kok pahaku dicubit?””Habis ceriwis sih””Mbak minum sari rapet juga dong?” Tanyaku.”Nggak tahu ah””Kalau begitu gelas ini nggak akan habis2 isinya””Iya, iya…aku juga minum….setiap perempuan minum kok””Memangnya mbak sudah punya suami?”

“Ya sudah dong…tapi ada dikampung””Lho sama dong…isteriku ada dikampung juga” Ia diam saja.”Jadi tinggal kita berdua nih….” Sambungku.”Tapi aku nggak percaya, dengan minum sari rapet terus tempik….eh memek bisa rapet” Ia tersipu2.

“Eee…sungguh lho…sudah terbukti dari dulu kok” Jawabnya.
”Bohong…”
“Sungguh…”
“Kalo gitu boleh dong aku minta bukti”
“Bukti apaan?” Ia kelihatan agak bingung.
”Bukti….bahwa memek mbak sempit” Aku nekat berkata.

Kemaluanku sudah keras sejak tadi. Jantungku juga berdebar2 menahan gejolak nafsu.

”Idiih amit2!!” Desisnya lalu ia bangun melemaskan kakinya yang dari tadi jongkok.

”Mbak….”
“Yaaa….”
“Aku naksir nih….boleh nggak aku minta cium” Aku berbisik pelan.

Ia melotot, mulutnya cemberut.

“Iih….udah ah…genit amat sih” Ia jongkok lagi membereskan barang2nya.

Kudekatkan wajahku kewajahnya. Ia mengangkat wajahnya dan memandangku dengan pandangan melotot, tapi bibirnya setengah terbuka, seolah2 menantang keberanianku dan kami sangat dekat sehingga aku bisa mencium bau tubuhnya yang terus terang saja membuat nafsuku makin melonjak.

Tanpa pikir panjang kusambar mulutnya, kupeluk sehingga ia jatuh tertindihku dilantai ruang tamu. Mulutku melumat bibirnya dengan liar, ia meronta, tapi sepertinya rontaan setengah hati. Tanganku meremas buah dadanya, betul juga dugaanku, buah dadanya betul2 kencang dan mantap sekali, kenyal dan besar, wah aku benar2 terangsang.

”Aduh….genit bapak ini….auuu….nggak mau…aduh, aku nggak bisa napas” Ia mendesah2 ditindihku.
“Paak….aduh malu ah…jangan disini….nanti dilihat orang….aku malu ah….”

Kulumat lagi mulutnya yang hangat, kali ini ia membalas dengan lumatan yang liar juga. Lidah kami saling membelit lidahnya terasa sungguh nikmat, hangat dan begitu liar didalam mulutku, sungguh aku tak pernah menduga perempuan desa sepertinya bisa berciuman begitu panas.

Aku tak mau kalah, kujepit lidahnya lalu kuhisap2 dengan penuh nafsu, lalu lidahku bermain dalam mulutnya, kujelajahi seluruh rongga mulutnya dan napas kami sama2 memburu kencang, napasnya terasa panasenyembur dan aku juga menyukai bau napasnya yang lembut, mungkin memang semua tukang jamu tahu bagaimana merawat diri dan kesehatannya,

pokoknya kami benar2 tenggelam dalam gelora nafsu, tanganku menggerayangi seluruh lekuk tubuhnya dan baju hijau yang dipakainya sudah tak keruan terbuka, tanganku berusaha menyingkapnya dan kuremas buah dadanya serta kucoba menariknya keluar dari bh yang begitu kencang membungkus buah kembar itu.

Ia mendesah2 tangannya seperti hendak menyingkirkan tanganku namun usahanya tidak dengan sepenuh hati, sebelah tangannya meremas2 rambutku, mengacak2nya dengan gemas, air liur kami begitu lama saling bertukar, oh tidak pernah aku merasakan sensasi seperti ini.

Akhirnya aku berhasil menarik keluar sebelah buah dadanya dari balik bh yang dikenakan mbak itu. Ia menggumam dalam mulutku. Kuremas payudara kenyal itu, kuraba puting susunya yang rasanya cukup besar, aku mencoba memandang tapi mbak itu begitu erat mendekap kepalaku sehingga mulut kami tidak bisa terlepas, ia menciumku begitu liar dan penuh nafsu, napasnya seperti lokomotif.

Aku memaksa menciumi lehernya yang berkeringat, kujilati keringatnya dan terasa asin, aku tak perduli, kuangkat kedua tangannya lalu kucium2 ketiaknya yang basah oleh keringat juga. Baunya sungguh sedap dan ia mengerang keenakan waktu kugigit2 ketiaknya dengan lembut.

Sekarang aku bisa melihat buah dadanya yang berkulit kuning dan menyembul sebelah, pemandangan ini membuatku makin bernafsu, puting susunya berwarna merah tua dan besar, kupencet2 pelan, ia merintih2, kepalanya terangkat keatas dan suaranya membuatku makin terangsang.

“Pak…aaahhh…..ada susunya pak….pencet kerasan lagi…ooohhhh” Ia mendesah. Kupencet lebih keras, benar saja ada cairan kental keputihan perlahan muncul dari puting susunya, lalu ketika keperkeras pencetanku maka cairan itu menyembur pelan dan membasahi tanganku.

Segera kucelucupi dan kujilat puting susunya, mbak yang belakangan kutahu bernama Warsih itu membantuku meremas buah dadanya, dan kulihat ia pandai sekali mengeluarkan susunya agar aku dapat menikmati cairan itu, tangannya mengurut payudaranya dengan keras dan memencetnya sehingga cairan itu menyembur keras masuk dalam mulutku, tidak ada rasa atupun bau, kusedot2 putingnya sepertibayi.

“Uughhh….jangan terlalu keras pak, sakit…..uuughhhh” Aku memelankan kegemasanku menyedot.

Tanganku sibuk melepaskan kancing2 baju yang tersisa dan menariknya sehingga Warsih hanya memakai kutang dan sarung saja. Bh hitamnya terangkat sebelah keatas dan kontolku sampai sakit karena kerasnya ketika melihat pemandangan didepanku.

Tubuh Warsih sungguh mulus, kuning langsat walaupun baru bagian atasnya saja yang kulihat.”Paaakkk……enak…duh….pak…jangan disini…malu pak….aakkhhh” Ia merengek, suaranya serak.”Dikamarku saja…” Bisikku. Kuajak ia masuk dalam kamarku, sebelumnya kukunci pintu depan. Sampai dalam kamar kami bergumul diatas ranjangku.

Tubuhnya betul2 padat dan kenyal. Kulepaskan bhnya sehingga ia sekarang hanya memakai sarung saja, aku terbengong melihat buah dadanya yang begitu sempurna dan besar, puting susunya sungguh kontras dengan warna kulitnya. Kubuka seluruh pakaianku sampai telanjang bulat dan ia menjerit kecil melihat kontolku yang berdiri dengan tegak penuh urat menonjol, tangannya menutupi mulutnya.”Auu…serem!” Jeritnya.

Kudekati ia dan ia beringsut mundur menggodaku. Aku menerkam dengan kekuatan penuh, kembali ia menjerit sambil memelukku, kami bergumul lagi, kali ini ia menciumi dadaku dengan penuh nafsu.”Kontolnya kok kecil sih pak” Bisiknya. Sialan…”Jangan lihat kecilnya mbak…rasakan tusukannya nanti” Bisikku juga.

“Idiihh….takuut” Ia merengek lagi. Kukemot payudaranya lagi, lalu kujilat dan kugigit2 ketiaknya yang ditumbubi bulu lebat, oohh sungguh merangsang sekali baunya. Warsih menjerit2 kecil kegelian, tapi ia menikmatinya.

Tiba2 aku mundur lalu dengan cepat aku menyusup kedalam sarung yang masih dikenakannya, ia menjerit tertahan sambil berusaha mendorong kepalaku keluar dari dalam selangkangannya. Tapi aku tidak perduli, kukecupi pahanya yang kurasakan halus sekali. Kuhisap2 kecil, ia terlonjak2 kegelian sambil mengerang2 manja.

”Jangaan pak….bau….jijik ih…nggak mau aku…ooohhh” Dorongan tangannya berubah remasan, kepalaku sudah mencapai puncak pahanya, aku merasakan kehangatan kepalaku didalam sarungnya dan tercium bau memek yang membuat kontolku kembali sakit saking tegangnya.

Kuciumi celana dalamnya yang lembab dan agak lengket, kujilati lalu kuhisap2 memeknya yang tertutup celana dalam hitam, aku bisa merasakan bulu memeknya yang keluar dari balik lipatan celana dalam, kujilati semuanya lalu kuporoti celana itu, tiba2 sarungnya menjadi kendur,

ternyata Warsih membuka ikatan setangennya sehingga sekarang ia bisa melihat kegiatanku didalam sarungnya. Ia menurunkan sarungnya, aku menariknya sampai terlepas. Kini aku terpaku sesaat melihat memeknya yang hitam tertutup bulu2 lebat yang ikal.

Kulihat ada cairan bening menempel dibulu2 itu, mata Warsih lekat memandangku, aku tak tahan lagi dengan bau yang begitu merangsang. Kubenamkan wajahku dilembahnya, kucium dengan penuh perasaan bau memeknya, oohhh….sungguh enak sekali. Dengan jari2ku kusibakkan bulu memeknya dan kukuak bibir kemaluannya yang berwarna merah tua, ia mengerang2, tangannya mencengkram sprei dan menarik2nya.

Aku bisa melihat bagian dalam memeknya yang banjir oleh cairan keputihan, menempel pada dinding dan bibir memeknya, aku tak tahan lagi, kuserbu memeknya dengan lidahku, kujelajahi dan kusapu seluruh cairan itu, terasa asin, nikmatnya sungguh gila.

“Aaaaa…….enaaaakkkk……mmmhhhh….sssshh hhh” Pinggulnya terangkat naik menekan mulutku dan aku makin lahap menjilati dan mengemut itinya. Ia mengerang2 sebelum akhirnya mengangkat pinggulnya dan tangannya menekan kepalaku, dan aku terbenam dalam memeknya.

Hidungku menekan itilnya dengan keras dan kurasakan ia menggosok2kannya dihidungku, mulutku masuk dalam liang memeknya, lidahku kuputar dan kutusuk dalam liang itu, ia menjerit agak keras seperti rintihan panjang.

”Oooohhhhhh……..aku..aku….keluaaarrr paaakk…..uuuuuhhhhhh” Kurasakan hentakan2 keras menekan wajahku dan kurasakan liang memeknya menghangat dan tercium bau khas yang enak sekali, lidahku menjilati lubang kencingnya yang kecil dan merah, Warsih meronta kecil dan mulutnya tak henti melolong.

Tiba2 kurasakan kontolku ditariknya, aku mengikuti irama tarikannya, ternyata sesaat kemudian kontolku terbenam dalam mulutnya yang hangat, aku gemetar tak kuasa membendung nikmatnya kuluman Warsih dikontolku, aku berusaha sekuat tenaga menahan dan membendung supaya jangan sampai keluar begitu cepat.

Kualihkan jilatanku perlahan2 kelubang duburnya yang berwarna hitam dan ada lendir yang berasal dari liang memeknya. Kelihatanya ia terkejut sesaat tapi kemudian tiba2 ia berontak dan berguling sehingga aku terbawa dan kusadari aku sudah tergencet dibawah tubuhnya, posisi kami menjadi 69 dan ia menekuk lututnya sedemikian rupa sehingga aku bisa dengan leluasa menjelajahi liang duburnya,

ia bergetar hebat dan mengguman dengan kontolku dalam mulutnya.”Paakk…terus pak, terus, terushh….jilat terus, masukin lidahnya paaakk…aku paling nggak tahaaann” Ia merintih panjang ketika lidahku kutusuk menerobos liang duburnya.

Aku tak perduli dengan perasaan jijik orang lain, karena aku menikmati sekali liang duburnya yang bersih dan tak berbau. Tubuh Warsih kembali terhentak2 dan ia menekan pantatnya sehingga aku sulit bernapas, aku berusaha memuaskannya dengan lidahku terus mengorek2 lubang itu dan ia melolong2 pendek seperti wanita hendak melahirkan.

Sampai akhirnya akupun tidak kuat menahan semburan kontolku, aku tak mau kalah, kubalikkan tubuhnya sehingga aku diatas dan ia seperti tahu apa yang akan terjadi karena ia mempercepat sedotannya dan aku memompa mulutnya dengan cepat pula, tangannya mengocok2 pangkal kontolku dengan cepat, aku menjerit sambil memandangnya…… cairan air maniku menyembur dalam mulutnya dan kulihat mulutnya mengemot kontolku tiada henti, perutku kejang menahan nikmat yang menyusup seperti gelombang dashyat.

Air maniku seperti tidak ada habisnya dan tak setetespun keluar dari dalam mulutnya, ia begitu ahli menikmati kontolku sampai aku merasa denyutan2 nikmat berlangsung begitu lama, aku terduduk lemas diwajahnya, kubiarkan ia menjilati kepala kontolku dan menyedot buah zakarku, perasaanku tidak keruan ketika lidahnya mulai menelusuri lubang duburku juga, geli campur meriang yang kurasakan, tapi aku sangat menikmatinya.

Lidahnya menjelajahi lubang duburku dengan liar, kontolku dalam sekejap mulai mengeras dan kulihat ia terkikik kesenangan, tangannya kembali mengocok kontolku dengan lembut.Aku juga tak mau kalah, kujilati lagi sisa2 lendir diliang memeknya, seluruh bulu memeknya sudah basah oleh jilatanku,

kulihat memeknya berkilat2 dan cairan memeknya begitu nikmat dan hangat, oohhh aku akan sangat merindukannya.Setelah kontolku mengeras, Warsih segera berjongkok diatasnya dan mengarahkan kontolku keliang memeknya. Lalu ia mengeluh panjang ketika kontolku amblas dalam lubang hangat itu.

Ia mulai memompa dan aku mengikuti iramanya, ia manarik tanganku dan menaruhnya dipayudaranya, aku segera meremasnya.”Remas yang kuat paak…aduh…enak sekali kontol bapak…uuuhhhh” Ia memompa dengan buah dadanya menggelinjang dalam remasanku. Aku meremas dengan keras dan ia merintih dengan keras pula.

Kulihat tanganku berlumuran air susunya yang selalu keluar setiap kuremas. Sungguh mati wanita ini sangat pandai bersetubuh, aku tak tahu dari mana ia memperoleh keahlian seperti itu dan terlintas dalam benakku untuk menjadikannya isteri keduaku, aku merinding membayangkan penghianatan cintaku kepada isteriku….

tapi sungguh aku tergila2 dengan Warsih.Kontolku seperti disedot2 dalam memeknya, aku berusaha mati2an agar kami dapat mencapai kenikmatan bersama, setiap berhasil kubendung maka sesaat kemudian kontolku kembali tak kuat menahannya, aku menjadi tersiksa oleh kenikmatan memeknya, ia tersenyum senyum dan sesekali menjulurkan lidahnya menjilati wajahku, lidahnya hangat dan liar, setelah itu kami kembali saling lumat, ulekan memeknya membuatku seperti melayang2.

”Warsih….aku hampir nggak kuat lagi nih….” Desahku. Ia terkikik….
”Barengan yok…uuhh…..ayo pak, pompa memekku….aaahhhh….terus, terus, ssshhhh” Ia mulai merengek dan aku mulai nggak kuat menahan.
“Aku..aku…aku ngak kuat lagiii!” Aku berteriak.

Warsih memonyongkan mulutnya, matanya meredup dan merem melek kenikmatan, tiba2….ia berterriak…”Mati akuuu…..” Ia mengulek dan menekan dengan keras sehingga kontolku benar2 seperti diputar dan disedot oleh mesin pembuat nikmat.

Ia memelukku dan mulutnya memangut bibirku dan menghisapnya dengan keras, tubuh kami kejang2 dan bergetar hebat, kontolku memuntahkan air mani kembali, dan ia mengulek kontolku sehingga perutku seperti hendak keram oleh kenikmatan yang diberikan memeknya. Kuremas pantatnya dengan keras, napasnya panas memburu diwajahku, lidah kami saling membelit dan kami memangut seperti ular berbisa.

Lama sekali sensasi kenikmatan yang kami rasakan, sampai akhirnya ia terkulai dalam pelukanku dengan kontolku masih terhujam dalam memeknya. Kami diam tak berkata2, aku juga lemas, kubiarkan tubuhnya yang hangat dengan buah dadanya yang besar menekan dadaku. Fantasiku melayang2, membayangkan andaikan ia adalah isteriku…..

”Kamu hebat sekali….betul2 hebat” Bisikku.

Warsih terkikik kecil dalam pelukanku.

“Dari mana kamu belajar?” Tanyaku.

Ia tersenyum memandangku, keringatnya jatuh diatas bibirku, kujilat keringat itu.

”Aku ini orang Madura lho…” Jawabnya.
”Ah nggak setiap wanita Madura begitu hebat” Jawabku.
”Tapi aku hebat kan?” Bisiknya. Ia mengecup bibirku dengan lembut.
”Aku takluk nih….” Bisikku pula.

Ia bangun dengan cepat dan berbalik terlentang, dengan sarung ia menutupi memeknya dan berjalan cepat kekamar mandi, aku mengikutinya dan didalam kami mandi sama2, lagi2 kami melakukan persetubuhan sekali lagi atas inisiatifnya, ia nungging dan kutusuk dari belakang seperti anjing sedang birahi, dibawah siraman shower.Akhirnya aku mengajaknya tidur bersama hari itu, aku mengatakan ia tak usah berjualan jamu lagi. Ia akan kukontrakkan rumah dan akan kuberikan uang belanja setiap bulan.

Warsih menyetujuinya, tapi ia memilih tinggal di Bandung, aku mengijinkannya. Ia memberiku celana dalam dan bh bekas dipakainya padaku, ia berkata kalau aku rindu padanya maka ciumi saja celana dalamnya dan nikmati baunya.

Ooh sungguh perempuan genit yang tahu memanjakan laki2…..Selama empat tahun aku memelihara Warsih sampai akhirnya kami resmi sebagai suami isteri setelah aku dan isteriku bercerai tanpa anak. Dan itulah saat2 terindah dalam hidupku sampai kini.

Celana dalam yang pertama kali diberikannya padaku menjadi benda kenangan kami saat genit-genitan dan sering kali kami keluarkan dan menikmatinya bersama…

Kunjungi juga Videos 18+

Jumat, 25 Agustus 2017

Hilangnya Perawan 2 Gadis SMP




Dua gadis Abg yang masih duduk dibang-ku SMP nekat melepas keperawanan masing-masing dengan pacar barunya di kamar mandi kolam renang.

Panggil saja aku Sisil, aku duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP) aku berumur 15 tahun tepatnya kelas 3. Aku tergolong orang supel banyak teman pandai bergaul dengan siapa saja. Aku keturunan Cina kulitku putih rambut panjang banyak orang bilang aku cantik. Aku bersekolah di kota kira-kira setengah jam dari rumah.

Biasanya aku naik angkutan kalau berangkat sekolah tepat jam 6 aku sudah siap untuk berangkat sekolah.takut kena macet di jalan angkutan juga sering berhenti lama cari penumpang. Aku siswi berprestasi di sekolah setiap penerimaan raport aku selalu masuk 10 besar. Selain menarik aku juga pintar dalam akademik. Aku sedang melaksanakan ujian nasional selama 3hari berturut-turut.

Teman-temanku datang ke rumahku untuk belajar bersama. Aku sangat yakin aku lulus dengan nilai yang memuaskan dan masuk ke SMA yang aku inginkan. Aku pengen banget menjadi seorang dokter. Dua hari ujian nasional telah berlalu besok adalah hari terakhir. Rasanya udah hampir lega masa-masa itu terlewatkan.

Ujian sekolah,ujian praktek dan yang terakhir ujian nasional setelah itu aku bakal happy-happy bareng temen-temen aku. Walaupun rasanya berdebar-debar menanti pengumuman kelulusan sebulan lagi,

“teng..teng..tengg…”

Bel sekolah berbunyi ujian terakhir mata pelajaran bahasa Indonesia, waktu hanya 180 menit. Cepat banget waktu berlalu, dan akhirnya selesai sudah masa belajarku di sini. Hari-hari ke depan hanya santai mengisi waktu kosong paling juga diisi kegiatan olahraga aja di sekolahku,

“Sil..jadi nggak hari ini jalan-jalan ke Mall yuk nongkrong aja melepas penat”, ucap temanku Nita.

“oke deh berdua aja nih?”

“iya..anak-anak ada acara lain nggak bisa ikut”

Aku dan Nita berngkat ke Mall dekat dengan sekolah. Layaknya cabe-cabean yang lagi tumbuh menjadi remaja kita bergaya ala-ala artis di tivi. Seragam sekolah rok diatas lutut , kancing baju dari atas hingga kancing ketiga dibuka. Rambut terurai sepatu trepes kaos kaki panjang, udah berasa keren gitu deh. Aku dan Nita nongkrong di Foodcourt yang ada di Mall.

Berjam-jam duduk menikmati hidangan yang kita pesan sambil ngeliatin orang lewat, hmmmm bosen juga,

“eh Nit, bosen deh pindah tempat yuk”

“bentarlah Sil free hotspot kita bisa nge game buka situs porno ssstttt,” ucap Nita.

“ehh..sembarangan kamu ya Nit, nggak boleh kita belum cukup umur buat lihat video porno itu”

“nggak papa kali Sil, aku sering buka kayak gitu tar kalau udah lihat aku berimajinasi buwat aku belajar masturbasi deh…. Hahaha” ucap Nita sambil ketawa tiwi.

Nita memang memiliki pikiran mesum, bawaanya nonton fim sex melulu. Saat itu aku tidak ikut menonto film porno itu, aku cuma diem aja sembari minum es sampai 3 gelas, tapi tetep aja Nita masih aja menikmati film porno-nya dengan penuh nafsu sex. Aku semakin bosan rasanya ingin pulang, tiba-tiba datang dua cowok nyamperin aku sama Nita,

“hay cewek..berduaan aja..”,ucap cowok SMA itu.

“iya ni, udah tau berdua kok nanya sih”, jawab Nita.

Kelihatan banget Nita itu ganjen cara berbicaranya kecentilannya, aku ngeri deh litany. Aku yang supel aja nggak gitu banget kalau ada cowok yang belum kenal aku cenderung diam. Kedua cowok itu terus memadangi aku dan Nita. Kita berempat ngobrol, aku yang sempet dingin terbawa arus ikutan ketawa soalnya lucu sih mereka. Nama cowok itu Aril dan Dika, mereka satu sekolahan dan 1 satu kelas.

Waktu itu masih sore aku harus pulang ke rumah, tetapi Nita menahanku. Nggak jadi pulang deh aku, masih aja berempat jalan-jalan. Kemudian Aril mengajak aku dan Nita main ke kosan nya. Aku menolak karena waktu sudah sangat sore takut ibu mencari aku,

“nggak deh lain kali aja soalnya udah jam segini”

Akhirnya kita saling bertukaran no HP ya lumayan tambah teman. Aku dan Nita pulang menuju rumah masing-masing. Tengah malam aku nggak bisa tidur mainan hp teus, ada sms masuk dari Nita. Dia mau ngajakin jalan lagi bareng anak SMA itu, aku iya ajalah soalnya besok hari Minggu, Keesokan harinya aku dan Nita pergi ke alun-alun kota biasalah anak muda sekarang CFD-an (Car Free Day).

Kita berpenampilan sporty, nggak lupa kita bawa baju ganti karena mau lanjut berenang. Udah biasa setiap hari libur kita selalu menyempatkan waktu untuk berenang. Kita berempat berasa temanan lama deh udah terbiasa bercanda gurau. Kalau aku lebih ada feel sama Aril, Nita dari awal respect sama Dika. Udah cocok banget deh kita, tapi pikiranku nggak begitu jauh sih hanya sebatas teman saja.

Setelah CFD-an aku lanjut pergi ke tempat aku berenang. Hari Minggu tapi kok tumben ya tempatnya sepi banget. Nyaman deh berenang kalau nggak ada orang berasa milik sendiri, hahhaha. Aku berjalan ke ruang ganti, aku pakai bikini seperti biasa Nita juga. Pas lagi keluar dari ruang ganti Aril dan Dika kayaknya kaget gitu ngelihat kita,

“waow seksi banget sih kalian” ucap Aril.

“kita udah biasa kali nggak usah norak deh Ril”, saut Nita.

Kita berenang bareng kesana kemari dari ujung ke ujung, pas lagi istirahat bentar Aril nyamperin aku di ujung. Tanpa basa basi dia bilang, kalau dia suka sama aku pengen jadi pacarku. Baru pertama ini aku ditembak cowok, aku masih berfikir. Apa salahnya sih aku coba sebatas cinta monyet aja. Ternyata hal yang sama diungkapkan Dika, Nita juga menerima dia sebagai cowoknya.

Kayaknya memang udah pada sekongkol deh. Selama 1jam kita berenang matahari semakin menyengat rasanya udah nggak nyaman buat berenang. Kita masuk ke ruang ganti masing-masing. Aku dan Nita mandi bareng kita telanjang kalau nggak mandi takut badan gatal-gatal. Saking asyiknya mandi kita nyanyi-nyanyi, ternyata dari atas bilik ada Aril dan Dika yang lagi benggong liatin kita berdua mandi,

“eh apa-apaa kalian ini jangan kurang ajar ya”,ucapku sambil marah.

“nggak bermaksud apa-apa Sil aku hanya nggak sengaja aja kok, maaf Sil” kata Aril dari atas bilik.

“udahlah kita mandi bareng aja sekalian udah terlanjur juga mending sekalian deh”, kata Nita.

Temanku Nita ini memang gila dia kok bisa-bisanya kita berempat mandi bareng. Mau nggak mau jelas dua laki-laki itu masuk ke dalam kamar mandi. Kita mandi berempat basah-basahan, telanjang semua. Aku nggak habis pikir kenapa jadi seperti ini. Tingkah Nita menjijikan kebanyakan lihat video porno ini. Aku lihat Nita seru banget sama Dika , meluk-meluk kayak udah pasangan suami istri aja,

“ayolah Sil nggak usah sok suci sini ikutin gayaku kamu pasti happy deh”..kata Nita.

Akhirnya aku dan Aril menirukan gaya Nita. Setiap gerakkan kita sama, yang pertama cium bibir lama banget enak banget rasanya. Aril dan Dika pegang payudara pasangan masing-masing. Pelan-pelan pegang, sedikit tekanan keras diputar putting perawan. Putting aku sedikit masuk, tiba-tiba menonjol setelah diputar-putar dengan jemari Aril.

Nikmat banget rasanya bener deh kata Nita. Nita dan Dika kayaknya udah sama-sama lihay . aril sebenarnya juga pintar memainkan tangan Cuma responku yang kurang menantang. Sesekali aku melirik Nita, menirukan gayanya. Sambil basah-basahan aku menikmati permainan pasangan masing-masing,

“Sil kamu diem aja ya, aku pengen emut payudaramu yang menggesmaskan ini, ” kata Aril penuh birahi sex.

“terserah kamu Ril, aku nurut aja”. Ucapku sambil terlihat menikmati setiap gerakan tangan yang memanjakanku.

Aril mengarahkan bibirnya ke payudaraku menjulurkan lidahnya. Menjilat putting payudaraku, terasa sangat geli,

“ahhhhhh ahhhhh… Ril aku nggak tahan” ucapku dengan menggeliat-nya tubuhku.

Aku hanya terus mendesah aku nggak bisa berbuat apa-apa aku hanya pasrah. Tampak disampingku Nita asyik banget dia merespon setiap gerakan Dika. Yang lebih asyik Nita pandai banget memainkan penis Dika. Dia putar-putar dijilati diemut hingga masuk mulut. Wah kayaknya Dika menikmati banget sampai terlihat horni. Aku melihat kebawah, ternyata penis Aril berdiri tegak. Aku berfikiran buat mainin kayak Nita deh.

Aku langsung berbalik posisi, dengan air shower yang masih mengalir membasahi tubuh kita. Semakin lama semakin memanas aku mulai gerakan yang membuat makin horny. Aku pegang penis Aril, aku pegang aku jilat selakangannya. Tampak desahan Aril,

“ Euhhhh… Ssssshhh… Sil… Ahhhh…” desah Aril.

Kemudian mulai aku masukkan penis ke mulutku aku emut lebih ke dalam lagi. Aku menikmati kenikmatan itu, nafsu birahi semakin memuncak. Kayaknya aku ngeluarin cairan dari memekku, apa itu yang disebut masturbasi. Setiap merasakan kenikmatan yang memuncak keluar cairan itu,

“Sil, duduklah dipangkuanku lihat sampingmu kamu akan lebih nafsu lagi”

Aku menuruti apa yang dikatakan Aril, ternyata Nita dan DIka udah lebih dulu berusaha memasukkan penis ke memek. Susah banget rasanya karena masih sempit dan perawan. Sekalinya masuk dikit keluar darah segar dari lubang kenikmatanku. Itu tandanya aku sudah tidak perawan lagi, terus kita coba. Pada akhirnya penis itu sama-sama masuk di lubang memek ku dan Nita. Enak banget,

“ Ouhhhhhh…. Ssssshhh…. Ahhhhhh…. ”, aku hanya menggeliat mendesah manja.

Nita energic banget sih kuat banget nahan kenikmatan hanya cuma terpejam menikmati. Padahal aku pas awal itu ngerasain sakit banget. Seperti pesta seks di air aku dan Nita hanya pasrah menikmati surga dunia ini. Aku dan Nita masturbasi berkali-kali. Memek kita licin banget semakin mudah untuk digoyangkan, terasa enak banget.
Nggak lama kemudian dua laki-laki itu bersamaan mengeluarkan sperma,

“crooooottt… Crottttttt… Crotttttttttt,

Mereka keluarkan sperma mereka di tubuh manisku, tampak sperma bercucuran di dadaku,

“ Ahhhhh, hangatnya… Ouhhhh….”

Tampak mereka lega banget setelah keluar sperma itu. kita berempat lanjut mandi bareng. Ternyata enak banget berhubungan seks apalagi kalau masih perawan masih keset banget. Nikmatnya luar biasa, perawanku hilang di umur 15tahun. Setelah itu kita pulang bareng naik motor saling berboncengan. Sampailah dirumah masing-masing aku merebahkan tubuhku di kamar.

Sambil mengingat apa yang sudah aku lakuin seharian sama Aril. Aku sedikit menyesalinya yasudahlah aku menikmati dan aku sayang sama Aril cowok yang aku kenal baru 2hari dan berhasil merawanin aku di ruang ganti kolam renang pagi tadi. Aku dan Aril berpacaran selama 1 tahun berhubungan seks sudah menjadi kebiasaan, aku melakukannya di kost di kebun dikelas pun jadi.

Kita berempatpun satu sekolahan, aku dan Nita jadi adek kelas mereka. Nita dan Dika juga berpacaran lebih lama mereka sampai sekarang masih pacaran. Kalau aku udah nggak sama Aril lagi. Aku berpacaran dengan kakak kelas baru pindahan dari Jakarta. Hal yang sama aku lakuin sama Kak Yogi namanya. Setiap pulang sekolah kita pasti ngeseks dulu sebelum pulang.

Semenjak itu aku jadi nakal dan hobi ngeseks. Ganti-ganti pasangan, udah jadi hal biasa. Itulah aku dengan segala pengalamanku. Anak gadis yang beranjak remaja, waktu dibuang sia-sia hanya untuk memuaskan hawa nafsu sex semata. Tak peduli apapun resikonya,

Kunjungi juga Videos 18+

Rabu, 23 Agustus 2017

Paman Bejat Renggut Keperawananku





berniat menuntut ilmu dijakarta, seorang gadis desa yang masih perawan direnggut keperawananya oleh pamanya sendiri ketika pada malam pertama dia menginap dirumah pamanya.


Panggil saja aku Nisa usiaku 19 tahun, aku sudah 2 tahun tidak meneruskan pendidikanku. Setelah lulus SMA aku bekerja di swalayan. Orangtuaku keduanya TKI di luar negeri mereka bekerja di sana karena upahnya cukup besar. Mereka pergi bekerja ke Taiwan sudah 2 tahun setelah aku lulus. Karena harus membiayai adik-adikku serta aku mereka berdua memutuskan untuk menjadi TKI.

Dua tahun lamanya mereka bekerja setelah membuahkan hasil uang selalu di transfer per bulan. Mereka menghendaki aku berkuliah meneruskan pendidikan karena aku termasuk anak yang cerdas. Aku di rumah tinggal dengan nenek dan kedua adikku. Nenekku yang berjualan kelontong di rumah dibantu kedua adikku sepulang sekolah.

Sedangkan aku bekerja di swalayan, aku memutuskan untuk berkuliah dan akhirnya aku resignbekerja di swalayan. Aku tinggal di desa sedangkan aku menginginkan kuliah di kota besar. Aku juga binggung memikirkan nasib adikku yang harus aku tinggal. Tapi untung saja nenekku dan pamanku bisa mengurus adik-adik di rumah.

Orangtuaku selalu mengirim uang untuk kebutuhan anak-anaknya setiap bulan. Aku dan adikku tidak merasa kekurangan dan aku juga pandai mengelola uang. Pada waktu itu aku terus komunikasi sama orangtuaku perihal kuliah ku kelak. Mereka sudah menitipkan aku pada saudara ibu, tepatnya adik ipar ibuku ada yang tinggal di Jakarta.

Mereka juga siap membantu aku mencari kampus yang sekiranya sesuai dengan keinginanku. Aku sedikit lega sudah ada saudara di sana jadi aku tidak takut lagi untuk berangkat ke Jakarta. Ibuku selalu mendukung aku dia menginginkan aku menjadi orang yang sukses. Aku tidak akan menyia-nyiakan usaha keras orangtuaku.

Demi aku dan adik-adikku mereka rela pergi jauh ke negeri orang untuk mencari nafkah. Udah 2 tahun bapak ibu belum juga pulang mereka berencana pulang nanti kalau sudah 5 tahun. Jika sudah punya cukup modal mereka akan pulang. Aku juga harus memberi pengertian kepada adik-adikku agar mereka paham bahwa oangtuanya sedang bekerja.

Seiring waktu berjalan pendaftaran di kampus yang aku inginkan di buka. Aku menyiapkan diri untuk berangkat ke Jakarta meninggalkan kedua adikku. Rasanya berat sekali meninggalkan mereka. Nenek dan paman juga selalu menyemangati aku. Mereka juga tulus merawat kedua adikku. Semalaman aku tidak bisa tidur karena kebayang besok pagi sudah harus pergi.

Saat itu dari Jogjakarta aku menuju Jakarta dengan naik kereta. Pagi menjelang, tepat pukul 6 aku diantar keluarga ke stasiun. Aku menangis memeluk kedua adikku, tetapi mereka berusaha tegar. Aku masuk ke gerbong kereta, tampak dari kaca adikku Sifa dan Rafa melambaikan tangannya. Kereta pun sudah siap berjalan, aku berdoa semoga kepergianku mencari ilmu ini kelak membuahkan hasil.

Perjalanan yang di tempuh sekitar 7 jam itu terasa sangat lama sekali. Hingga tepat jam 2 siang aku tiba di Jakarta. Aku binggung harus kemana karena tanteku belum juga datang. Aku juga lupa wajahnya yang seperti apa terakhir lihat aku masih kelas 6 SD. Aku menunggu di ruang tunggu, handphone aku berbunyi dengan nyaring.

Tante Ria ternyata berdiri di depanku jarak sekitar 2 meter,

“halo tan.. aku duduk di depan tante..lurus aja pandangan tante…”

“oh iya..lho itu kamu Nis..kamu kok berubah…cantik sekali…”

Tante bergegas berjalan mendekati aku dia tampak terkejut melihat aku,

“kamu cantik sekali udah berubah ya? Dulu terakhir kamu masih ingusan dan tante tidak menyangka kamu bisa tumbuh secantik ini…” tante memelukku erat.

“makasih tante..aku kan sudah dewasa jadi berubah dong tan…. Hehe.. tante sama siapa jemput aku?”

“tante sendirian sekalian jemput Niki pulang sekolah dia udah kelas 5 SD lho..”

“wah udah besar ya tan seumuran adikku Rafa..”

“iya Nis, yaudah yuk kita pergi sekarang…”

Aku dan tante masuk ke mobil, tante memang dari dulu sukses karena om Andri seorang pengusaha. Tante Ria kemana mana selalu sendiri suaminya jarang sekali mengantar tante. Sepanjang perjalanan tante selalu tanya , kok bisa aku secantik ini. Aku juga heran padahal aku biasa saja namun tante selalu memuji kecantikanku.

Aku gadis yang memiliki rambut sebahu kulitku putih dan parasku memang ayu. Tante aja sampai terheran-herankan melihat aku. Sesampainya di sekolah Niki tante turun dan menjemput putranya. Dia seumuran Rafa jadi baper deh keinget adik di rumah. Kemudian kita melanjutkan perjalanan menuju rumah tante Ria .

Rumahnya besar sekali ternyata sudah pindah rumah yang lebih megah. Masuklah aku ke rumah tante, wow besar dan luas sekali. Dirumah sebesar itu hanya ada tante. Om , Niki dan 2 pembantu saja. Aku dipersilahkan masuk ke kamar dan beristirahat. Sore hari kok tumben ya Om Andri belum pulang, aku bertanya kepada tante Ria,

“Om Andri kemana tan kok belum pulang…?”

“oh nanti jam 7 baru sampai rumah biasanya lagi meeting sama teman-temannya…”

Wah memang orang kaya itu selalu sibuk ya, sampai jarang di rumah,

“besok kamu ke kampus jam berapa Nis?”

“jam 8 tante…”

“oh iya besok tante antar yaaa…”

“ okedeh tante , makasih banyak tan sudah membantu aku…”

Tak lama kemudian ada suara mobil masuk, ternyata Om Andri pulang. Aku membuka pintu rumahnya, om Andri terkejut sama halnya seperti tante,

“kamu siapa?” tanya om Andri.

“aku Nisa om, masa lupa sih sama keponakan om?”

“Nisa???anaknya mbak Ratih ya? Wah kamu cantik sekali sudah ABG ya sekarang..?”

“iya dong om ..hehehe…”

Om Andri terus menatapku dan tiba-tiba memelukku layaknya om dengan keponakan. Setelah itu om Andri masuk ke kamar. Malam hari nya kita makan malam bareng. Sambil bercandaan dengan tante dan om mengingat masa kecilku yang sudah berubah menjadi dewasa seperti ini. Namun aku aneh dengan tatapan om Andri yang begitu tajam.

Aku merasa risih saja dengan tatapan matanya. Waktu cepat berlalu, tante Ria sudah terlihat sangat mengantuk. Dia masuk ke kamar duluan aku danom Andri masih di meja makan. Tangan om Andri memegang tangannku sembari mengelusnya. Aku langsung melepaskan tangannya, akupun berpamitan dengan om Andri untuk masuk ke kamar.

Aku menuju kamarku, aku terus merasakan ke anehan dari om Andri. Aku tidur di kamar karena sangat capek perjalanan jauh dari Jogja. Tepat jam 12 malam om Andri masuk ke kamarku. Ketika itu aku memakai lingeri hitam yang seksi, kalau tidur aku memang terbiasa menggunakan baju yang sexy. Karena tidak memakai selimut terlihat paha kakiku yang sangat mulus itu.

Aku tidak tahu sama sekali kalau om Andri masuk ke kamarku. Dengan tiba-tiba dia langsung mendekap tubuhku dari belakang. Seketika aku terbangun karena dekapan itu sangatlh kencang. Aku melepaskan tangannya namun tidak bisa. Aku melirik ke samping ternyata om Andri,

“kenapa om tolong lepaskan om….”

“sudah kamu nurut saja sama om, aku tidak ingin membuatmu kesakitan melainkan kamu akan ku buat melayang serasa terbang…”

“apa maksud om tolong om jangan lakukan ini aku tidak mau om tolong jangan….”ucapku menolak.

“suah diam kamu!!! “ teriak om Andri.

Saat itu aku meneteskan air mata, saat itu aku merasa takut sekali dengan gertakan om Andri yang sangat keras. Aku terdiam sesaat, tangan om Andri mengelus – elus pahaku. Aku menahannya aku tidak menolak sama sekali. setelah itu dia membalikkan badanku hingga berhadapan dengannya,

“jangan om….”

Tatapan wajahnya yang sangat tajam kembali terpancar. Aku terus berusaha mempalingkan wajahku, om Andri kemudian meraba-raba payudaraku. Aku sangat merasa risih dan geli kala itu aku tidak menggunakan bra. Putingku menonjol membuat om Andri semakin beringas dan nafsu melihatku. Dia langsung mencium bibirku secara perlahan. Terus dia kulum bibirku hingga dia merasakan kenikmatan. Aku ingin melepaskan ciumannya namun aku tidak bisa yang ada aku terbawa suasana kegairahan itu. Sesekali aku merasakan kecupan om Andri.

Bibirnya terus turun ke bawah hingga ke payudaraku. Dia membuka lingeriku dengan keras, payudara perawan yang masih segar itu ada dihadapannya. Om Andri segera menerkam payudaraku dengan meremas-remas dan mengulum putingnya,

“aaahhh…om…jangaannn…lepaskan aku om……”







Desahan itu yang keluar dari bibirku, om Andri memutar-mutar putting susuku dengan keras. Seketika itu horny menguasai tubuhku , baru pertama ini tubuhku dijamah. Bibirnya mengulum putingku secara perlahan, lidahnya menjilat-jilat putting yang masih memerah itu. Payudara yang kencang itu dibuat semakin tegang. Jemarinya tak henti memainkan  putting susuku,

“ooohhhhhh ommm..oooohhh..ommm…oooooohhhh…..”

“nikmat kan?nurut saja sama om kamu akan merasakan kenikmatan…” ucap om Andri

Aku pun terdiam mengikuti omongan om Andri. Tanpa berkutik aku terbawa suasana malam itu, terasa sangat hangat dan nikmat. Tangannya meremas-meremas kedua payudaraku hingga aku lemas. Bibirnya mengulum putingku dengan keras sesekali dia menarik putting hingga kau menjerit,

“aaaaaaaaakkkkkkkhhhhhhh…..aaaaaaakkkkkkkkkkhhh……oom pelan om….ahhhhh”

Kemudian turun ke bawah dan membuka celana dalamku. Tampak om Andri juga melepas celananya hingga aku melihat penis tegaknya berdiri sangat kencang. Aku menutupi mataku dengan kedua tangan. Om Andri melepas tangannku dia memaksa aku agar melihat penisnya. Memekku dielus-elus dengan tangannya, memek yang masih sedikit bulu itu tampak menggemaskan,

“aaahhhhh…om ….geli omm…..aahhhh…oohhh……”

Jemarinya bermain di memekku , bibirnya mendekati selakangan. Lidahnya keluar dan menjilati selakanganku aku tak kuat merasakan kenikmatan sex itu,

“aaaaahhhh…om…aaakkhhhh….oh….oohhhhh…..”

Setelah itu om Andri mencoba mencari lubang memekku. Jari tengahnya dimasukkan ke dalam memekkum diputar-putar jarinya. Terasa sangat nikmat,

“aaaaahhhh…om….sudah om….aaaahhh….”

Dia melepaskan jarinya namun bibirnya mengecup lubang memekku. Kakiku diangkat keatas dengan posisi mengangkang memekku sudah siap untuk dijelajahi. Tampak wajah om Andri memerah dan beringas sekali. Dia mengulum lubang memekku dengan sangat keras. Aku tidak tahan tidak kuat lagi dengan permainan om andri,

“aaahhhhh…aaaaaaahhhh om…sudah om…..aahhhh…nikmat…..ooooooohh…”

Aku meminta sudah namun aku juga merasakan kenikmatan yang tak terkira. Setelah itu keluar cairan dari memekku banyak sekali. Memekku tampak basah om Andri segera memasukkan penisnya ke dalam memekku. Ujung penisnya diputar-putar di depan lubang memekku, terus dia putar. Aku tak tahan merasakan kenikmatan itu,

“aaaaahhhh……aaakkkkkhhhh……”

Ujung penisnya masuk ke dalam memekku. Terasa sangat sakit sekali barang segede itu masuk ke dalam lubang memekku yang masih perawan,

“ooouuughhhhh sakit om sakit aaaaaahhhh….”

Lama-lama penis semakin masuk karena om Andri mendorong penisnya ke dalam. Aku menangis ketika penisnya masuk ke dalam memekku. Itu artinya aku sudah tidak perawan lagi karena keluar darah. Artiny hilang sudah keperawanan aku yang sudah aku jaga selama ini. Om Andri terus menekan penisnya agar masuk seluruhnya ke dalam memekku.

Dia bergerak maju mundur, gerakan itu terasa sakit dan nikmat bercampur menjadi satu. Desahanku yang semakin keras membuat om Andri semakin cepat memompa penisnya,

“ooohh…oohhh….ooouugghh…..ooouughhhh…aaahhhhhh…aahhhh…..”

Tangannya yang bergerak meremas-remas payudaraku meumutar putingku aku membuat aku sangat bergairah. Tubuhku bergetar karena sduah dikuasai birahi. Keringat om Andri membasahi tubuhku terus dia menekan penisnya tanpa henti,

“ooohh…oohh…ommm…oohh…..oohhhh…..oohhh….oohhh aaahhhh…..”

Tampak Om Andri menggoyang-goyangkan penisnya. Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan yang tak terkira itu. pantatku diangkat om Andri, rasanya penis sudah mentok masuk ke dalam memekku. Aku lemas meraskan kenikmatan itu. om Andri terus saja dengan gerakan maju mundurnya. Aku benar-benar lemas tak berdaya lagi,

“aaaahhhh…om….aaaahhh……..oooohhh….om…..aaahhhh….”

Untuk kedua kalinya aku mengeluarkan cairan gerakan itu semakin cepat karena sangat licin. Tak lama kemudian sperma Om Andri keluar. Dia melepas penisnya dan di semprotkan di tubuhku. Banyak dan sangat kental,

“ccccccccrrrrrrrrooootttttt….cccccccrrrroooooooott….ccccroooottttt……”

Om Andri langsung memakai bajunya tak lupa dia mengancam aku,

“jangan bilang tante kamu kalau aku sudah mensetubuhimu..awas jika kamu macam-macam”

Ancaman itu yang membuat aku sangat ketakutan. Aku terus menangis da nom Andri keluar dari kamarku. Terpancar rasa kepuasan dari wajah om Andri. Dia lega sekali sudah merenggut keperawananku. Aku meneteskan air mata, aku sudah tidak perawan lagi. Dan yang paling memilukan om ku sendiri yang sudah merenggut keperawanan aku.

Tega sekali dia memaksa aku agar melayani nafsu birahinya. Semua sudah terjadi dan tidak dapat terulang kembali. Rencana menuntut ilmu malah jadi seperti ini. Itulah kisahku yang diperawani oleh om ku sendiri pada malam pertama aku menginap di rumahnya. Sungguh bejat sekali sifat om ku, biarlah kisah pedihku aku simpan sendiri. Selesai.

Kunjungi juga Videos 18+

ML Dipantai Dengan Teman Kantor



Risa yang menjalani hubungan asmara LDR dengan pacarnya membuat dia mempunyai banyak celah untuk selingkuh bahkan ML dengan Pria lain. Pada cerita ini Risa ML dengan teman kantornya di pinggir pantai.

Namaku Lorisa panggil saja Risa usiaku 21 tahun. Aku tidak kuliah melainkan bekerja di shourum mobil. Aku memiliki paras yang cantik dan berkulit putih, tinggi badanku 163 cm. Cukup ideal karena berat badanku hanya 55 kg. Setiap hari aku bekerja di dealer mobil, aku termasuk karyawan yang memiliki jam terbang yang tinggi.

Banyak konsumenku setiap kali aku melakukan penawaran selalu banyak peminatnya. Orangtuaku hanyalah pegawai buruh biasa, dulunya pengen kuliah. Namun karena terbentur biaya aku tidak dapat kuliah. Dan memutuskan untuk bekerja saja menghasilkan uang banyak. Bisa mandiri tidak menggantungkan orangtua.

Aku juga menyukai pekerjaanku, semua aku lakukan dengan ikhlas. Wajah yang cantik mempesona sangat menguntungkan bagiku. Dengan cara bicara yang ramah pembeli pasti akan tertarik. Aku bekerja sudah 3 tahun, bosku pun menyukai cara kerja ku. Jika ada event di luar aku selalu ikut yang pastinya dan jadi andalannya.

Setiap hari aku masuk jam 8 aku berangkat dengan menggunakan motor matic. Perjalanan dari rumah ke kantor memakan waktu 30 menit. Aku selalu datang tepat waktu karena memang aku disiplin orangnya. Setelah sampai kantor aku pasti selalu mengecek semua berkas dan persiapan untuk seharian full bekerja. Jadi tepat jam 9 dealer di buka aku sudah siap melayani pembeli.

Aku memiliki pacar namanya Rio, dia pacar aku sejak SMA. Dia juga bekerja namun kita LDR sebulan sekali baru ketemu. Aku lama sekali pacaran dengan dia karena perawanku hilang dengannya waktu aku kelas 2 SMA. Dulu aku diperawani di kantin sekolahan, sampai saat ini pun aku enggan diputus.

Aku tetap dengannya dan dia harus bertanggung jawab hingga nanti nikah denganku. Tetapi karena kita LDR aku sering sekali jalan dengan cowok lain. Ya bukan selingkuh sih Cuma aku menghilangkan penat saja pengen jalan sama orang. Tapi aku juga pernah selingkuh dengan teman sekantor aku juga melakukan ML di kantor dengannya.

Kini dia udah dipindah di luar kota jadi aku sudah tidak pernah bertemu lagi. Biasalah aku kalau di kantor kadang juga ganjen apalagi jika pembeli nya anak muda. Mataku langsung terbuka lebar, ya biasa lah cewek. Aku juga memiliki paras yang cantik jadi banyak yang naksir sama aku. Hidup Cuma sekali aku nikmati aja.

Tapi jika pacar aku pulang aku bersikap seakan setia dengannya. Aku juga punya beberapa HP khusus jadi tidak bakal ketahuan pacarku. Pernah ada pengalaman yang sangat menarik dalam hidupku. Tentunya tentang seks yang selama ini udah aku lakuin dengan beberapa orang. Kali ini aku bercumbu di pinggir pantai dengan teman kantorku, dia anak baru.

Namanya Prasetyo, dia ganteng sekali. Aku naksir dia sejak awal masuk kerja udah jadi target aku jauh-jauh hari. Kayaknya karakter dia sama kayak aku, ganjen gitu. Soalnya dia nanggepin aku sih, selalu balas bbm atau whatshaapku dengan gurauan manja gitu. Ya jelas aku ladenin lah, ini kesempatan emas namanya.

Jika lagi meeting atau kegiatan bareng dia selalu aja mendekatiiku. Teman-teman mengira kita pacaran padahal biasa aja sih. Ketika itu kantor ada acara untuk rekreasi ke pantai dan menginap dipenginapan dekat pantai. Ya biasa acara setiap tahun biar kita terus semangat kerja. Hari sabtu pun tiba kantor menyewa 1 bus besar untuk 35 karyawan.

Aku yang udah prepare jauh-jauh hari dan rencananya aku pengen selalu dekat dengan Pras. Eh taunya temen-temen udah nyiapin kursi yang berdampingan dengan Pras. Ketika aku masuk bus hanya ada satu kursi kosong samping Pras,

“ciyeeeeee rekreasi kali ini bukan nganterin orang pacaran….” Ucap Wawan temanku.

“ahhh..apaan sih kalian..” kata Pras sambil tersenyum malu.

Aku juga sedikit tersenyum namun dalam hatiku senang sesuai dengan rencana awalku. Aku mendekati Pras dan duduk didekat kaca bus. Tempat duduk itu berada di tengah, aku duduk berdampingan. Ntah jantungku berdegup sangat kencang. Pejalanan di mulai jam 8 pagi, perjalanan kali ini ditempuh dengan waktu 5 jam.

Sepanjang perjalanan aku banyak cerita dengannya. Kisah cinta kita masing-masing, aku juga bilang kalau aku LDR an dengan pacarku. Aku jujur aja daripada ntar jadi nggak karuan. Pras tidak mempermasalahkan status aku yang penting aku hanya berteman saja dengannya. Teman tapi mesra sih, pas di bus dia pegang tanganku kenceng sekali.

3 jam perjalanan sudah terlewatkan aku tidak sadar bersandar di pundak Pras. Aku tertidur pulas hingga tempat tujuan. Aku dibangunkan karena sudah sampai tujuan,

“bangun Ris bangun…udah sampai nih…”

“hoooaaammmmhhhh……”

Aku melihat teman-teman sudah turun dari bus. Aku dan Pras masih di dalam bus dia menunggu hingga aku bangun. Setelah itu kita menuju penginapan. Rencana menginap semalam di vila pinggir pantai. Tempatnya sangat indah cocok dengan suasana hatiku. Rasanya udah tidak sabar bermain air dan menikmati keindahan pantai.

Kita chek in di masing-masing kamar, serba kebetulan kamarku berdekatan dengan kamar Pras. Kalau jodoh emang tidak kemana pasti selalu dekat. Kegiatan kita makan sore kemudian bebas seperti biasa diawali dengan Foto bersama. Setelah makan semua karyawan foto bareng di pinggir pantai. Dan kemudian bebas, aku mendekati Pras. Dia mengajak aku jalan disepanjang pantai. Kita berlari-larian menikmati pantai layaknya kawula muda yang sedang di mabuk asmara. Dia menggoda ku dan mengejarku hingga dia memeluk tubuhku dengan erat,

“ccciiieeeee ciiieeeee….”teriak teman-temanku dengan keras.

Namun aku dan Pras tetap melanjutkan bermain air hingga basah kuyup. Aku merasa sangat nyaman sekali dengan Pras rasanya pengen dekat setiap saat. Waktu udah sangat larut kita melihat matari terbenam, selfie sana sini dengan Pras. Lalu kita menuju penginapan yang tidak jauh dengan pantai.

Semua karyawan membersihkan badannya dan bersiap untuk dinner. Aku memakai gaun merah sesuai dresscode, terlihat sangat anggun. Make up yang tebal membuat aku semakin terlihat sangat cantik. Pas aku keluar kamar Pras sudah di depan pintu dia bengong melihatku,

“kamu cantik deh malam ini…” ucap Pras dengan lirih.

“aahhh dari dulu kalii…”

“tapi memang benar kamu mala mini beda cantik banget…”

“hmmm .. makasih ya…”

dilihatin banyak orang tapi aku PD aja. Makan malam berlangsung selama 2 jam, kemudian akudan Pras pergi meninggalkan tempat itu. Aku dan dia menuju pantai menikmati semilir angin.Dingin sekali dan aku hanya memakai dress saja.

Kita ngobrol di pinggir pantai , ditempat duduk yang sudah disediakan bisa tiduran menikmati malam,

“kamu kedinginan ya? Sini aku peluk…” ucap pras dengan manja

Tanpa berkata – kata aku mendekatinya, aku memeluk dia dengan sangat erat. Malam semakin larut sepertinya sudah tengah malam. Pantai udah sepi dan kebetulan hanya aku dan Pras saja. Aku berada di sudut pantai gelap tidak ada seorangpun yang tau. Pras tiba-tiba mencium bibirku, dingin sekali aku tak tahan.

Ciuman Pras seketika membuat suasana menjadi hangat. Dia terus menciumi bibirku dengan penuh kemesraan. Aku terus membalas ciumannya bibir merahku terus dia kecup. Dress ku yang sexy itu membuat dia semakin bergairah. Karena payudaraku menonjol dan terlihat belahan dadanya. Dia meremas remas payudaraku dengan sangat keras,

“aaaaaaaaahhh….aaaakkkhhh….Pras…”

Kita bercumbu di pinggir pantai tepat dibawah tebing banyak gubug kosong. Kita memanfaatkan tempat dan suasana yang sangat romantic di pinggir pantai. Angin semilir kerlap kerlip bintang menemaniku malam itu. Dia membuka dressku, terasa sangat dingin meyerang tubuhku. Dia memelukku erat.

Setelah itu lalu dia membuka braku dan melihat payudaraku menggantung kencang. Aku hanya memakai celana dalam saja kala itu. dan aku menutupinya dengan dreessku karena dingin sekali. Dia memutar-mutar putting susuku dengan sangat keras. Aku mulai bergairah nafsuku seketika tinggi apalagi Pras dia udah sangat horny.

Karena tampak dari wajah dan gerakannya yang begitu keras. Putingku diputar-putar sampai aku horny,

“aaaaahhh…pras….nikmat aaaaakkkhhh…..ooohhhh…terus prasss….aaaaaaakkhh…..”

Kedua payudaraku dimainkannya dengan sangat nikmat. Aku terus mendesah manja dan tubuhku menggeliat dengan perlahan. Aku merasakan sangat nikmat belaian demi belaian itu. bulu kudukku berdiri dengan cepat. Pras terus mengulum payudaraku dengan beringas. Dia mengulum putting susuku hingga aku lemas.

Tangan kanannya meremas payudara kiriku dan bibirnya menjilati putting lanjut mengulumnya,

“oooohhh…..aaaaaaakkkhhh……oooohhhhh….aaaaaaakkkhhh…..pras…terus prassss….aaaaaakkhhh…”

Aku terus meracau memintanya lebih dan lebih sungguh kenikmatan yang luar biasa. Setelah itu aku ditidurkan di gubuk itu tubuhku terlentang. Celana dalamku dilepas dengan perlahan aku dan dia sudah tidak mengenakan pakaian lagi. Dingin semakin menyengat tubuhku serasa kaku, dia memelukku sebentar. Dan aku lihat penis Pras tegak dan tegangg besar sekali.

Dia membuka kedua kakiku hingga aku mengangkang. Dia menjilati selakanganku dengan beringas. Lidahnya terus menjilati dan menyusuri memekku secara perlahan. Tangannya mengelus memekku dari atas ke bawah. Ohhh nikmat sekali,

“aaaaaaaaakkkhhhhh….enak sekali…aaakkhh..ooohhh..terus Pras….”

Dia mengecup lubang memekku dengan lembut. Tubuhku bergetar merasakan kenikmatan, sungguh sangat nikmat sekali. Lidahnya menjilati lubang memekku dan basah. Aku mengeluarkan cairan nikmat dia pun mencoba memasukkan jari tengahnya ke dalam memekku,

“aaahh…aakkkhh….aaaaahhh….ooh…..ooohhh….aaaahhhh nikmat …lagi….ahhhh….”

Jarinya masuk ke dalam memekku diputar-putar ke dalam. Rasanya sangat nikmat, dan kemudian dia mencoba menjulurkan penisnya ke depan bibirku. Namun aku enggan aku menginginkan posisi 69. Akhirnya kita memposisikan dengan gaya 69. Aku mengulum penisnya dengan perlahan, awalnya kau menjilati ujung penisnya.

Dia tampak merasakan kenikmatan tubuhnya terus bergetar. Tanganku tak henti-hentinya mengocokk penisnya. Begitu pula Pras dia mengulum memekku hingga basah,

“aaahhhh…aaakkkhhh…..oohh……prasss….lagii….” ucapku dengan melepas penisnya.

Setelah itu dia bangun dan posisi diatasku, dia berusaha memasukkan penisnya ke dalam memekku. Perlahan dia gesek-gesekkan penisnya biar bisa masuk. Setelah ujung nya masuk dia menekan penisnya maju,

“aaaaaahhhhh……..aaakkkkhh……..tekan Pras lagi……nikmat….aaaaaakkkhhh……”

Ujung penisnya masuk ke dalam memekku dia semakin menekan penisnya ke dalam maju mundur. Dia juga menggoyangkan penisnya ohhhh tambah berasa nikmat,

“ooohh…ooohh…oohhh……….aaahhh…..oohh…..”

Tekanan itu sangat keras aku udah pasrah tubuhku bergetar aku terus berusaha membuat dia merasakan kenikmatan. Aku mengangkat pantatku dan terasa penis itu tertancap di memekku. Aku sedikit menggoyangkan pantatku,

“aaaaaaaaahhhhhhhhhhhh……aaaakkkkhhh…..” desah Pras.

Aku juga berusaha menjepit penisnya, aku tahan di dalam memekku dan tak aku lepaskan. Dia semakin meraskaan kenikmatan,

“enak Ris terus Ris…ooohhhhhh…aaaahhh…..aaaahhhhh……ooohhhh aaaahhhh…….”

Tampaknya gerakanku membuat Pras tidak tahan, goyanganku dari bawah semakin keras. Pras mengecup bibirku dia udah sangat memuncak. Dia mencoba mengulum putting susuku kembali dan aku semakin horny dibuatnya. Putingku dimainkannya, aku tidak tahan dengan semua itu. Tak lama kemudian sperma Pras keluar dia semprotkan ke tubuhku,

“cccrrroooottt…..cccccccrrrrroooooootttt….ccccccrrroooootttt…….”

Banyak sekali cairan yang keluar dari penisnya. Terlihat dia sangat lega. Aku pun juga merasakan kenikmatan yang lebih. Aku segera membersihkan spermanya dan mengenakan baju kembali. Kemudian dia mengecup keningku dan masih saja mengulum bibirku. Kita berjalan bergandengan menuju penginapan dan masuk ke kamar masing-masing.

Itulah kisahku dengan Pras teman kantorku yang baru, kita mesum dipinggir pantai. Sekian.

Kunjungi juga Videos 18+